Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) RI bakal menggelar Sidang Isbat penentuan awal Zulhijah 1445 H yang diawali dengan pantauan hilal di 114 titik di Indonesia pada 7 Juni mendatang.
"Pelaksanaan pemantauan hilal dilakukan di 114 titik lokasi di seluruh Indonesia. Pelaksanaan tersebut akan dilakukan Kanwil Kementerian Agama dan Kemenag Kabupaten/Kota, bekerja sama dengan Pengadilan Agama dan Ormas Islam, serta instansi lain di masing-masing daerah," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Kemenag RI Adib dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Saat hari rukyat, kata Adib, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia di atas ufuk berkisar antara 7 15.82 (tujuh derajat lima belas koma delapan puluh dua menit) sampai dengan 10 41.09 (sepuluh derajat empat puluh satu koma sembilan menit) dan sudut elongasi 11 34.83 (sebelas derajat tiga puluh empat koma delapan puluh tiga menit) hingga 13 14.47 (tiga belas derajat empat belas koma empat puluh tujuh menit).
Ia melanjutkan hasil pemantauan hilal akan dimusyawarahkan dalam Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H.
Sidang Isbat, kata Adib, merupakan wujud sinergi antara Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam pengambilan keputusan.
"Sidang Isbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag dengan Ormas Islam dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan dapat dilaksanakan bersama," ujarnya.
Sidang Isbat awal Zulhijah 1445 H akan digelar di Auditorium Kantor Kemenag RI, Jakarta, dan dihadiri sejumlah Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Selain itu, Sidang Isbat juga akan dihadiri Badan Informasi Geospasial (BIG), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Tim Hisab Rukyat, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam serta Pondok Pesantren.