Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Sulawesi Selatan, meluncurkan dan meresmikan 19 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) berstandar Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer (ILP).
Penjabat (Pj) Sekda Makassar Firman Hamid Pagarra di Makassar, Kamis, menyerahkan SK Wali Kota Makassar dan penandatanganan komitmen kepada para kepala puskesmas.
"Ini adalah bagian dari transformasi layanan kesehatan primer Pemkot Makassar. ILP menjadi bagian dari meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan kita," ujarnya.
Pada peresmian yang dihadiri Kepala Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan, Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI Darmawali Handoko, Firman mengatakan, transformasi layanan kesehatan primer ini menjadi salah satu komitmen Pemkot Makassar mewujudkan pelayanan berstandar internasional.
Ia menyatakan tujuan peluncuran untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat dan mewujudkan masyarakat sehat dengan membenahi standarisasi layanan kesehatan, kelembagaan dan struktur organisasi, serta digitalisasi masif dalam sistem pelayanan.
“Jadi puskesmas membawahi posyandu yang sudah berstandar ILP ini lebih ke pelayanan yang berfokus pada kelompok sasaran, yang awalnya hanya melayani ibu dan bayi, nantinya posyandu menawarkan paket untuk seluruh usia, baik dari anak, remaja, hingga lansia. Jadi semua usia sudah bisa ke posyandu untuk mengecek kesehatannya,” ucap Firman.
Untuk dapat berjalan secara optimal, kata dia, diperlukan penataan kelembagaan, sumber daya dan pola pembinaan berjenjang, salah satunya revitalisasi peran posyandu dan sistem kelembagaan meliputi struktur organisasi dan anggaran.
Sejalan dengan standarisasi ILP pada posyandu ini, Firman juga menyebutkan pelayanan kesehatan di Kota Makassar sejak 2016 sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah tingkat pusat dan internasional.
Terbukti tiap tahunnya, kata dia, layanan kesehatan home care Makassar menjadi top inovasi pelayanan publik dari Kementerian PANRB serta masuk top 40 besar dari PBB.
“Dengan adanya ILP ini semoga bisa menjadi lebih baik, apalagi dilengkapi dengan kendaraan listrik home care bisa sinergi dalam percepatan pelayanan kesehatan untuk seluruh masyarakat,” tuturnya.
Sementara Kepala Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan Kemenkes Darmawali Handoko mengatakan pentingnya integrasi pelayanan kesehatan primer sebagai upaya meningkatkan kualitas dan akses pelayanan kesehatan bagi masyarakat Makassar.
Implementasi ILP merupakan tindak lanjut dari 6 transformasi bidang kesehatan yang sudah dimulai sejak tahun 2022, yang salah satunya adalah transformasi layanan primer.
“Tim dari pusat sudah datang tadi ke puskesmas, postu, dan posyandu di Kota Makassar. Alhamdulillah bagus semua. Ini jadi cerminan kalau Kota Makassar ini sudah siap menerapkan standar ILP pada layanan kesehatannya,” papar Darmawatu Handoko.
Ia juga menjelaskan berbagai program dan strategi yang akan diimplementasikan melalui ILP untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih terpadu dan efisien. Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendeteksi penyakit secara dini sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan efektif.
“Jadi semua bisa ke posyandu untuk memeriksa. Saya harap dengan hadirnya ILP dapat meningkatkan derajat masyarakat dan masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah,” ucapnya.
Berikut 19 puskesmas yang diluncurkan yaitu Puskesmas Tamalate, Kaluku Bodoa, Mamajang, Kassi-kassi, Paccerakkang, Baranglompoa, Ballaparang, Pamoang, Karuwisi, Layang, Antang perumnas, Bulorokeng, Rappokalling, Makkasau, Patinggalloang, Tamangapa, Sudiang, Sudiang raya dan Puskesmas Minasaupa.