Makassar (ANTARA) -
Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan kunjungan studi karya inovasi ke peternakan sapi Bali di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan.
Kunjungan tersebut didampingi langsung oleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin bersama Sekprov Sulbar Muhammad Idris. Pj Bahtiar bersama rombongan diterima oleh Dinas Peternakan Pemprov Sulsel dan Dinas Pemkab Barru di Barru, Jumat.
Menurut Asisten III Pemprov Sulbar Amujib melalui keterangannya di Makassar, Jumat mengatakan hadirnya para pimpinan OPD di Kabupaten Barru untuk mendapatkan inspirasi dengan alternatif inovasi sesuai dengan potensi yang ada di Sulbar.
"Sepulang kami dari sini, studi inovasi ini semoga bisa ditularkan kepada masyarakat Sulbar. Perbedaannya dengan Sulbar, di sini ada keterlibatan dari Dinas Peternakan, mulai dari pendampingan hingga penjualannya," urainya.
Sementara di Sulbar, hal tersebut baru akan dilakukan di bawah kepemimpinan Bahtiar Baharuddun.
Mantan Kepala BPKPD ini pun yakin bahwa apa yang tengah dirancang oleh Pj Bahtiar di Sulbar kemudian dikonkretkan melalui studi karya inovasi ini akan segera terwujud.
"Istilah Bapak Pj Bahtiar, bukan saatnya lagi diskusi tetapi langsung aksi di lapangan. Kami sangat yakin dengan berbagai inovasi yang ditawarkan Pak Gubernur, Insya Allah ke depan Sulawesi Barat akan lebih maju," katanya.
Pada kesempatan ini, hadir juga pemilik lahan peternakan Zulkifli bersama peternak lainnya. Termasuk sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin yang sedang melakukan penelitian terhadap pengembangan hewan sapi Bali di Barru.
Menurut Zulkifli, usaha yang dia lakukan sudah tidak beternak secara alami tetapi telah melibatkan dinas peternakan dan Universitas Hasanuddin, termasuk inseminasi buatan yang menjadi program saat Bahtiar Baharuddin menjabat sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan.
"Saat Idul Adha 2024, kami jual sebanyak 231 ekor. Harganya bervariasi, minimal Rp15 juta per ekor dan paling tinggi Rp25 juta," kata Zulkifli.
Kemudian dari total penjualannya tersebut peternak mendapat keuntungan hingga Rp200 juta.
Menurut Zulkifli, peternakan yang dia lakukan bukan hanya jual beli tetapi mulai dari pembibitan, budidaya dan penggemukan. Semuanya melalui teknologi dan pendampingan dari pemerintah.
Di Barru, turut hadir juga mendampingi Asisten I bidang Pemkesra Muh Jaun, Asisten II bidang Ekbang Muchtar, Asisten III bidang Administrasi Umum Amujib, Kepala Bapperida Junda Maulana, Kadis Sosial Abdul Wahab, Kadis PU Rachmad,
Kemudian Kadis Pendidikan Mifthar, Kadis Lingkungan Hidup Zulkifli, Kadis DKP Suyuti Marzuki, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Anak Amir, Kepala Dinas Perhubungan Madareski serta sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Sulbar.