Mamuju (ANTARA Sulsel) - Bupati Mamuju Sulawesi Barat, Dr.H.Suhardi Duka, MM, menyampaikan, korban kebakaran tetap menjadi skala prioritas dalam proses pembagian lods yang ada di pasar sentral.
"Pasar sentral yang baru saja dibangun telah dibagikan secara gratis kepada pedagang dengan mengutamakan pedagang yang menjadi korban kebakaran," kata Suhardi Duka di Mamuju, Selasa.
Menurutnya, setelah proses pembangunan selesai maka memang disana terdengar ada isu bayar membayar. Tetapi, itu tidak dilakukan oleh aparat birokrasi melainkan ada oknum calo yang memanfaatkan momen itu sehingga ada pihak yang tidak mendapatkan bagian sehingga melakukan protes.
Ia menyampaikan, pemerintah telah memastikan bahwa semua yang menjadi korban telah mendapatkan lodz.
Sebab kata dia, pemerintah menyiapkan lodz lebih dari jumlah korban kebakaran yang mencapai 200 lebih orang yang kehilangan tempat usaha.
"Hampir dipastikan seluruh korban telah mendapatkan bagian karena jumlah lods yang kita bangun mencapai 300 unit. Tim telah melakukan proses seleksi dengan mengutamakan pedagang lama, taat bayar retribusi. Namun, memang tidak cukup karena masih banyak peminat yang belum dapat karena memang lodznya masih terbatas," jelas Suhardi.
Bupati dua periode ini meminta, agar para pedagang tetap bisa bersabar karena pemerintah akan membangun lodz yang baru lagi.
Tapi kata dia, jika ada bukti bahwa ada aparat pemerintah kabupaten menerima sogok maka itu akan diberikan sangksi.
"Silakan dilaporkan jika ada pejabat saya yang menerima sogok. Jika terbukti, maka saya akan hukum mereka sesuai aturan PNS," tutur Suhardi.
Sebelumnya, puluhan pemuda, mahasiswa dan pedagang yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pasar melakukan aksi demo dengan mendatangi kantor DPRD Mamuju, untuk mengadukan persoalan pembagian lods atau kios pasar yang dianggap tidak adil.
Kordinator aksi Abdillah menuturkan, jika persoalan pembangunan lods pasar sentral Mamuju yang diperuntukkan bagi korban kebakaran tahun lalu serta sejumlah pedagang pasar lainnya yang tidak mendapat tempat sudah beberapa kali diadukan kepihak terkait, tapi tidak ada respon ataupun tanggapan untuk menyelesaiakan persoalan tersebut.
"Masalahnya kebijakan pembagian lods pasar itu tidak bijak. Pembagian lods pasar ternyata ada korban dan layak menerima tapi malah tidak dapat lods. Padahal korban kebakaran sudah didata. Kami anggap pembagian lods dipolitisasi hingga dijadikan ajang bisnis," kata Abdillah. M Yaufik
Berita Terkait
Polres Mamuju Tengah menangkap tiga pelaku penyalahgunaan narkoba
Selasa, 30 April 2024 21:06 Wib
Bulog jamin stok beras di Mamuju aman hingga lima bulan ke depan
Senin, 29 April 2024 20:40 Wib
Kodim Mamuju menggelar Komsos ciptakan pilkada damai 2024
Sabtu, 27 April 2024 0:19 Wib
Pemprov Sulbar lelang 44 kendaraan dinas untuk hasilkan PAD
Jumat, 26 April 2024 14:53 Wib
Pengusaha gula harap kunjungan Presiden ke Mamuju berdampak positif
Jumat, 26 April 2024 14:41 Wib
Bupati Mamuju optimistis produksi padi meningkat
Rabu, 24 April 2024 21:42 Wib
SMK Mamuju terima mobil listrik bantuan Presiden Jokowi
Rabu, 24 April 2024 21:33 Wib
Presiden Jokowi menjanjikan mobil listrik untuk praktikum SMK Mamuju
Selasa, 23 April 2024 17:26 Wib