Palu (ANTARA Sulsel) - PT PLN (Persero) Area Palu, Sulawesi Tengah, selama beberapa hari terakhir dan ke depan memberlakukan pemadaman bergilir aliran listrik menyusul rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah itu.
"Perusahaan kami terpaksa menerapkan pemadaman bergilir, sebab daya yang diproduksi pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) milik PLN tidak mencukupi kebutuhan," kata Kepala Pembangkit PLTD Silae, Dolfi di Palu, Kamis.
Ia mengatakan bahwa selama ini sebagian kebutuhan listrik di Kota Palu, Donggala dan Sigi masih dipasok oleh PLTU Mpanau milik PT Pusaka Jaya Palu Power (PJPP).
Sekarang ini terjadi gangguan di PLTU yang menyebabkan suplai daya listrik dari satu-satunya pembangkit bahan bakar batu bara tersebut di Sulteng terhenti.
Selama ini PLTU Mpanau Palu mensuplai daya listrik dalam kondisi normal berkisar 24 megawaat (MW). Karena suplai terhenti, tidak ada solusi lain yang harus dilakukan PLN setempat, kecuali menerapkan pemadaman bergilir agar pasokan listrik kepada pelanggan bisa merata.
Masyarakat di Palu berharap PLTU secepatnya kembali beroperasi untuk mensuplai daya listrik kepada kalangan rumah tangga karena pemadaman bergilir dilakukan PLN hanya pada malam hari.
Pemadaman bergilir dimulai pada pukul 18.00 sampai 23.00 WITA rata-rata dua jam sekali padam per wilayah pemadaman.
"Kita sangat berharap suplai daya listrik dari PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) Sulewana Poso segera terealisasi sehingga Palu dan sejumlah daerah di Sulteng paling tidak sudah bebas dari pemadaman," kata Yopy Kekung, salah seorang anggota DPRD Palu terpilih pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 itu.
Menurut dia, kalau PLTA Sulewana sudah bisa mensuplai daya listrik, dipastikan Kota Palu khususnya sudah terhindar dari pemadaman bergilir,sebab saat ini hanya bergantung pada PLTD dan PLTU.
Otomatis jika salah satu PLTD atau PLTU rusak, maka pemadaman listrik tidak bisa dihindari.
Data PLN menyebutkan kebutuhan daya listrik di wilayah Palu, Donggala dan Sigi sekarang ini mencapai 80 MW. R. Malaha