Gowa (ANTARA) - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan mendukung penuh dan siap membantu percepatan investasi Proyek Strategis Nasional (PSN) pada pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Dalam Astacita Presiden Prabowo Subianto, ada misi untuk menghadirkan ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi 8 persen. Kejaksaan siap membantu dalam percepatan investasi pembangunan Bendungan Jenelata," kata Kepala Kejati Sulsel Agus Salim melalui siaran persnya saat meninjau proyek tersebut di Gowa, Senin.
Selain itu, pihaknya akan membantu Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dalam penyelesaian proyek bendungan tersebut, mengingat bendungan ini dapat memperkuat ketahanan pangan Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Pembangunan Bendungan Jenelata ini ada irisannya dengan dua poin tersebut. Untuk itu, kami harus memastikan pembangunan berjalan dengan baik," kata Agus Salim.
Agus berharap data teknis terkait dengan kebutuhan lahan yang harus dibebaskan segara dibagikan kepada jaksa pengacara negara (JPN) untuk memudahkan dan mencari solusi penyelesaian pembebasan lahan di area proyek bendungan.
Peninjauan jajaran Kejati Sulsel ke lokasi proyek diterima Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Suryadarma Hasyim bersama perwakilan kerja sama operasi (KSO) proyek pembangunan Bendungan Jenelata, CAMC Engineering Co. Ltd. dari Tiongkok, PT Adhi Karya (persero) Tbk., dan PT Wijaya Karya.
Pada kesempatan itu, Suryadarma menyampaikan apresiasi atas perhatian serta dukungan Kajati Sulsel Agus Salim bersama jajarannya dalam membantu penyelesaian proyek pembangunan Bendungan Jenelata di Desa Tana Karaeng, Pattallikang dan Moncongloe, Kecamatan Manuju, Kabupaten Gowa, Sulsel.
"Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kajati Sulsel. Berkat Satgas Percepatan Investasi yang beliau gagas, kami berhasil menyelesaikan pembayaran lahan tahap tiga akhir tahun 2024. Lahan ini sangat krusial karena menjadi area pembangunan bendungan," tuturnya.
Mengenai dengan pembayaran untuk pembebasan lahan Tahap III, menurut dia, baru diselesaikan pada tanggal 3 Januari 2025. Total ada 72 petak dengan luas lahan lebih dari 19 hektare yang sudah dibebaskan dengan nilai lebih dari Rp52 miliar.
Oleh karena itu, pihak BBWS PJ bersama kontraktor pelaksana berharap dukungan kejaksaan untuk pembebasan Tahap IV. Untuk pembebasan luas lahan pada tahap keempat, sekitar 34,34 hektare dengan perincian lahan konstruksi 25,84 hektare serta akses jalan menuju pengambilan bahan quarry sekitar 8,5 hektare.
Bendungan Jenelata diketahui merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di Sulsel dengan rencana anggaran pembangunan senilai lebih dari Rp4,15 triliun bersumber dari APBN dan didukung oleh investasi dari Loan Cexim Bank Tiongkok.
Bendungan Jenelata akan dibangun dengan tipe CFRD (Concrete Face Rockfill Dam) dengan tinggi 62,8 meter. Bendungan ini memiliki tampungan normal sebanyak 223,6 juta meter kubik air dan luas area genangan sampai 12,20 kilometer persegi.