Makassar (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Fadjry Djufry mengaku siap mendukung berbagai program Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar untuk kemaslahatan umat.
"Saya sebagai Pj Gubernur Insya Allah akan mendorong apapun yang menjadi program kita bersama untuk kemaslahatan umat," kata Fadjry Djufry dalam keterangan resminya di Makassar, Sabtu.
Fadjry Djufry mengungkapkan saat Pilpres dan Pilkada Serentak, Sulsel tadinya dianggap sebagai provinsi yang paling rawan dan masuk zona merah. Namun karena peran tokoh lintas agama, Sulsel menjadi daerah kedua teraman saat pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
"Alhamdulillah karena kebersamaan kita semua dan pasti di dalamnya tokoh lintas agama ada di situ, kita nomor dua yang teraman," ujarnya pada acara Temu Tokoh Agama dan Pembinaan ASN Kementerian Agama Provinsi Sulsel di Asrama Haji Sudiang Makassar pada Jumat (10/1) malam.
Ia mengatakan saatnya merajut kembali tali kasih yang mungkin pernah terputus karena perbedaan warna atau pilihan.
"Saya berharap betul semua tokoh agama yang hadir ini, jika sebelumnya ada gesekan karena perbedaan, saatnya kita lupakan yang sudah, karena biar bagaimanapun kita semua bersaudara. Kita semua beda pilihan boleh, beda warna boleh, tapi itu saudara kita semua," pesannya.
Sementara Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan Indonesia di mata dunia internasional saat ini meningkat dalam hal kerukunan.
"Tentu kita merasa bersyukur dan merasa bangga dan nilai jual yang paling penting adalah kerukunan, tidak ada prestasi apa pun jika tidak ada kerukunan. Oleh karena itu, kerukunan ini adalah suatu hal yang harus dirawat," ucap Imam Masjid Istiqlal Jakarta tersebut.
Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mencanangkan untuk pelaksanaan kurikulum cinta. Kurikulum cinta adalah bagaimana menanamkan rasa cinta antara satu yang lain melalui kurikulum.