Makassar (ANTARA) - Jajaran kepolisian tengah menyelidiki kasus kebakaran Gedung Dinas Pendidikan Makassar, di Jalan Anggrek, Kecamatan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu dini hari.
"Saat ini masih dalam proses penyelidikan," kata Kanit Reskrim Polsek Panakkukang Iptu Sangkala, di Sulawesi Selatan, Sabtu.
Sejauh ini tim kepolisian telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk proses penyelidikan. Selain itu tim Laboratorium Forensik diturunkan untuk mengidentifikasi sekaligus melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna mencari penyebab kejadian.
Musibah kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 02.15 WITA Sabtu dini hari. Sebanyak 22 armada Damkarmat dibantu lima armada dari Posko timur dan empat armada Carester dari dikerahkan untuk memadakan api.
Api membakar ruangan aula serta ruangan lainnya termasuk ruangan keuangan. Kobaran Api berhasil dikuasai sekitar satu setengah jam kemudian dan selanjutnya dilakukan pendinginan guna mengantisipasi kebakaran susulan.
"Untuk penyebab kebakaran belum diketahui. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas kejadian itu," kata Danton 1 Damkarmat Makassar Ramli.
Usai kejadian itu, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto melalui keterangan videonya menyampaikan sangat prihatin dengan kejadian itu dan meminta aparat kepolisian segera menemukan penyebabnya.
"Sebuah keprihatinan besar bagi saya sebagai pimpinan kota terhadap musibah ini. Banyak pertanyaan-pertanyaan apa penyebab dan akibatnya serta banyak berita-berita timbul akibat musibah ini. Untuk itu marilah kita mempercayakan kepada pihak berwenang untuk menyelidiki sampai tuntas," paparnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) nonaktif Muhyiddin menyebutkan ada beberapa ruangan di ruangan Gedung Disdik Makassar ikut terbakar. Selain itu belum bisa dipastikan berapa banyak barang dan dokumen penting yang terbakar.
"Area terbakar itu di aula lantai dua, dan di situ ada ruang pnegawas. Kemudian di belakang ada ruangan keuangan. Untuk lantai satu masih diata. Soal apa penyebabnya nanti aparat kepolisian menyampaikan. Untuk berkas-berkas maupun dokumen penting masih di data, kalau ruangan keuangan habis," katanya.