Makassar (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Makassar Sulawesi Selatan menggencarkan kegiatan fogging atau pengasapan untuk mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim hujan.
"Musim peralihan dari musim kemarau ke hujan atau sebaliknya cenderung memicu terjadinya penyakit DBD yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti," kata Kepala Dinkes Makassar dr Nursaidah Sirajuddin di Makassar, Selasa.
Dia mengatakan dari 47 puskesmas yang tersebar di 14 kecamatan di Kota Makassar telah diminta untuk mewaspadai terjadinya wabah DBD.
Jika ada pasien di puskesmas yang ditemukan DBD, maka harus dilakukan fogging secepatnya di wilayah sekitar pemukiman pasien tersebut, agar tidak memicu penyebaran DBD.
Selain itu, peran aktif dari pihak RT/RW juga diharapkan dengan membangun komunikasi dan kolaborasi dengan Puskesmas setempat, sehingga memudahkan untuk memblok jika terdapat warga terjangkit DBD.
Hal itu dibenarkan salah satu Ketua RT 002, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Nuryani.
Dia mengatakan hari ini dilakukan fogging di wilayahnya untuk mengantisipasi terjadinya DBD.
"Selain dilakukan fogging yang dikirim dari pihak Puskesmas atau Dinkes, kami juga membantu mensosialisasikan 3 M (Menguras, Menurut dan Mengubur) wadah yang dapat menjadi tempat berkembangnya nyamuk penyebab DBD" katanya

Dinkes Makassar gencarkan fogging antisipasi penyebaran DBD

Suasana di pemukiman warga Kalukuang yang mendapatkan program "fogging" dari pihak Puskesmas dan Dinas Kesehatan Makassar, Selasa (21/1/2025). ANTARA/ Suriani Mappong
