Mamuju (ANTARA) - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengembangkan wanatani (agroforestri) di Kabupaten Mamuju untuk mendukung program swasembada pangan nasional.
Kepala DTPHP Provinsi Sulbar, Syamsul Maarif di Mamuju, Kamis mengatakan daerah setempat mengembangkan wanatani untuk pangan padi pada lahan kering dan multi purpose trees species (MPTS) atau tanaman yang memiliki berbagai manfaat dan fungsi di Desa Kalkulasan, Kecamatan Tommo, Kabupaten Mamuju.
Wanatani atau agroforestry adalah suatu bentuk pengelolaan sumber daya yang memadukan kegiatan pengelolaan hutan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek.
Ia mengatakan, lahan seluas dua hektare di Desa Kalkulasan telah disiapkan mendukung program tersebut, yang juga dilaksanakan secara nasional diberbagai daerah di Indonesia oleh Kementerian Pertanian.
"Program agroforestri dan MPTS di canangkan Kementerian Pertanian di Kabupaten Indramayu, dengan memanfaatkan lahan seluas 122 hektar oleh dan dan Pemprov Sulbar turut mendukung program itu," katanya.
Ia mengatakan bahwa varietas padi lahan kering yang dikembangkan pada program wanatani di Sulbar, adalah padi "Situ Bagendit".
Jenis ini dipilih karena memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lahan kering dengan menerapkan sistem tanam tumpang sisip dengan tanaman kelapa sawit yang banyak terdapat di Kabupaten Mamuju.
Menurut dia bahwa wanatani membantu mengatasi masalah yang timbul akibat alih-guna lahan, seperti penurunan kesuburan tanah maupun erosi.
"Sistem ini bertujuan untuk mencapai keseimbangan ekologi, ekonomi, dan sosial, dan optimalisasi pemanfaatan kawasan hutan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulbar," katanya.
Ia menyampaikan, program pengembangan wanatani pangan ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah, serta memperbaiki kualitas lingkungan hidup di Provinsi Sulbar.
"Agroforestri maupun MPTS merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara kokoh dan mandiri, sekaligus sebagai wujud komitmen pemerintah untuk menjadikan hutan sebagai cadangan pangan," katanya.