Pangkalpinang (ANTARA) - Kepala Polda Kepulauan Bangka Belitung Irjen Pol Hendro Pandowo mengatakan kondisi seorang siswi korban perundungan asal Belitung Timur yang dirawat di Rumah Sakit Ortopedi Siaga Raya Jakarta sudah membaik dan telah diizinkan pulang.
"Alhamdulillah, kondisi dari hasil pengecekan, ananda kita, sudah mulai membaik kondisinya, sudah bisa belajar berjalan, bisa duduk dan tidak merasakan sakit lagi," kata Kapolda Hendro di Jakarta, Sabtu.
Korban perundungan asal Belitung Timur tersebut sebelumnya sempat dirawat RSUD Belitung Timur, namun karena cedera yang dialami serius kemudian dirujuk ke RS Ortopedi Siaga Raya Jakarta Selatan.
Korban bersama keluarga sudah diizinkan pihak rumah sakit untuk pulang ke Belitung Timur, direncanakan mereka kembali ke Belitung Timur menggunakan pesawat terbang dari Bandara Soekarno Hatta Tanggerang, siang hari ini.
"InSya-Allah, hari ini atas saran masukan dokter, sudah bisa pulang. Kemarin, saya juga sudah koordinasi ke Polda Metro Jaya untuk dibantu termasuk ambulans untuk menuju bandara," katanya.
Meskipun sudah dibolehkan pulang, kata dia, korban masih butuh waktu lebih lama untuk pulih sepenuhnya.
"Tentu masih ada beberapa obat yang harus diminum, namun secara medis sudah kembali posisi, baik itu tulang ekor maupun tulang pinggul. Ini perlu waktu untuk bisa pulih kembali dan kita doakan bisa pulih kembali dan beraktivitas kembali," katanya.
Sebelumnya, pada akhir Januari 2025 korban mengalami perundungan saat berada di lingkungan sekolah salah satu sekolah swasta di Belitung Timur. Pada kejadian itu, korban terjatuh dan tulang ekor mengalami cedera serius yang bisa menyebabkan kelumpuhan. Korban sempat dirawat di RSUD Belitung Timur kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Ortopedi Siaga Raya di Jakarta Selatan.
Terkait dengan kejadian itu, penjabat Gubernur Babel Sugito mengimbau masyarakat, terutama generasi muda dan para pelajar, untuk selalu berhati-hati dalam berinteraksi, baik saat berada di dunia nyata, di lingkungan, maupun di dunia maya.
Menurut dia, perilaku gurauan atau bercanda yang berlebihan dapat menyebabkan dampak psikologis serius bagi korban, sedangkan perundungan bisa menjadi penyebab kerusakan mental, dan rasa percaya diri.
Untuk itu, Sugito mengajak semua pihak saling menghormati, menghargai, menjaga kedamaian, menciptakan lingkungan yang positif, dan bersama-sama berani melawan perilaku negatif di lingkungan atau komunitas masing-masing.