Maros (ANTARA) - Sebanyak 330 calon haji dan 17 orang cadangan asal Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, telah berstatus Istitha'ah atau diketahui kondisi kesehatannya sebelum diberangkatkan ke tanah suci.
"Persiapan pemerintah Kabupaten Maros guna menyukseskan pelaksanaan haji 2025 asal daerah telah rampung dilaksanakan, khususnya pemeriksaan kesehatan," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Hasan Rahim, di Maros, Kamis.
Dia mengatakan jamaah calon haji harus tetap menjaga kondisi kesehatan agar bisa dinilai laik terbang untuk diberangkatkan ke tanah suci pada saat gilirannya.
Karena itu, sebelum masuk asrama haji, jamaah calon haji mendapatkan pembekalan melalui penyelenggaraan manasik haji sebagai paket edukasi sekaligus memberikan pemahaman terkait upaya menjaga kondisi kesehatan.
"Seperti tata cara menjaga kesehatan, salah satunya memakai masker agar terhindar dari berbagai virus diantaranya virus influenza dan sebagainya saat mereka jalani ibadah di tanah suci," katanya.
Sementara khusus jamaah calon haji perempuan usia subur, diminta mampu menjaga kesehatannya. Karena saat masuk ke Embarkasi Makassar akan diperiksa lagi kesehatannya.
Apabila terdeksi tengah hamil, kata dia, maka keberangkatannya akan dibatalkan, karena dinilai tidak laik terbang. Oleh sebab itu, diimbau kepada pasangan suami istri yang akan berhaji untuk memakai pengaman apabila ingin melakukan "sunnah rasul" agar tidak hamil.
Sementara Pengelola Haji Bidang Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Maros Herlina Bahar menambahkan, data dari Kementerian Agama mencatat jumlah jamaah calon haji reguler sebanyak 296 orang dan data lansia 10 orang di Kabupaten Maros yang siap ke tanah suci 2025.
Berdasarkan data Dinkes Maros penyakit bawaan yang didapat jamaah calon haji asal Kabupaten Maros yakni penyakit hipertensi 89 orang, kolesterol 48 orang, komplikasi jantung 35 orang dan diabetes mellitus 13 orang.
"Seluruh jamaah calon haji yang akan diberangkatkan ke Embarkasi Sudiang Makassar itu telah disuntik vaksin meningitis," ujar Herlina.