Gowa (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan terus mendorong penguatan budaya literasi dan lawan hoaks di era digital dengan menghadirkan konten positif.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gowa, Andy Azis Peter di Gowa, Selasa, mengatakan, literasi saat ini tidak hanya berhenti pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi telah berkembang menjadi keterampilan berpikir kritis, memilah informasi, dan menyampaikan pesan secara bertanggung jawab di ruang digital.
"Salah satu langkah konkret yang kita lakukan melalui kegiatan pembekalan lomba video literasi untuk memproduksi konten positif," ujarnya.
Kegiatan yang melibatkan 50 peserta dari berbagai kalangan ini mengungkapkan capaian membanggakan Kabupaten Gowa yang kini menempati peringkat kedua tertinggi Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Sulawesi Selatan.
Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah, komunitas literasi, satuan pendidikan, dan masyarakat.
“Capaian ini menunjukkan bahwa semangat membaca sudah mulai tumbuh. Sekarang tugas kita adalah menjaga dan memperluas semangat itu agar menjadi budaya yang hidup dalam keseharian warga Gowa,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia juga menekankan pentingnya peran literasi digital dalam menangkal penyebaran hoaks dan disinformasi yang kian masif.
“Kita tidak bisa membendung arus informasi, tapi kita bisa membekali masyarakat dengan kecakapan literasi agar tidak mudah terprovokasi. Konten video yang dibuat peserta ini harus menjadi benteng yang memperkuat daya pikir dan nilai kebenaran,” terangnya.
Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber praktisi, yakni Zhaddam A.N., seorang filmmaker, dan Prayuda Said, penulis serta penggiat literasi. Keduanya memberikan materi seputar penyusunan ide, teknik penulisan naskah, serta strategi menyampaikan pesan literasi melalui media video.