Makassar (ANTARA) - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), mendeteksi sembilan titik rawan aktivitas anak jalanan dan gelandangan pengemis (gepeng).
"Di lokasi sembilan titik rawan aktivitas anak jalanan dan gepeng, termasuk manusia silver beraktivitas, dibangun posko pengawasan di titik tersebut," kata Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Andi bukti Djufrie di Makassar, Sabtu.
Pihaknya menggandeng Satpol PP dalam mengawasi aktivitas anak jalanan dan gepeng serta manusia silver di 9 titik rawan yang disiapkan poskonya.
Selain itu juga pihaknya menyiapkan spanduk yang berisi imbauan agar pengendara atau yang melintas di lokasi tersebut tidak memberikan uang secara langsung kepada anak jalanan, gepeng, maupun manusia silver.
"Petugas kami bersama Satpol PP akan berada di lokasi strategis itu, termasuk melakukan patroli fisik di lapangan agar dapat menekan aktivitas anak jalanan, gepeng, dan manusia silver itu," katanya.
Hal tersebut, lanjut dia, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat sekaligus juga para anak jalanan, gepeng, dan manusia silver, bahwa memberi uang di jalan itu bukan solusi.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya akan mensosialisasikan secara masif larangan tersebut, bahkan menyiapkan sanksi bagi pemberi uang di jalan.
Sementara itu Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kota Makassar Zuhur Dg Ranca mengatakan pihaknya akan mengintensifkan patroli di 9 titik rawan tersebut.