Mamuju (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat meluncurkan program pemberian makan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), sebagai upaya pemenuhan gizi masyarakat serta penanganan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan pencegahan stunting.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari, di Mamuju, Rabu menegaskan, persoalan gizi tidak hanya berkaitan dengan ketersediaan pangan, tetapi juga pola konsumsi yang beragam, bergizi, seimbang dan aman.
"Pemberian makan dengan pola B2SA akan memberikan asupan yang beragam untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Selain itu, bahan pangan yang digunakan diharapkan berasal dari produk lokal agar turut menggerakkan ekonomi petani kita," ujar Waris Bestari.
Pangan lokal Sulbar menurut Waris Bestari, memiliki potensi besar sebagai sumber gizi yang murah, mudah didapat dan kaya manfaat.
Bahan pangan seperti singkong, jagung, pisang, ikan laut, daun kelor serta berbagai umbi-umbian lokal lanjutnya, dapat diolah menjadi menu sehat untuk ibu hamil dan anak-anak.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa pangan lokal Sulbar mampu menjadi solusi gizi yang sehat, mandiri dan berkelanjutan," katanya.
Program B2SA tersebut kata dia, juga sejalan dengan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, sehat dan produktif melalui peningkatan ketahanan pangan dan perbaikan gizi.
Dinas Ketahanan Pangan Sulbar tambahnya, akan terus bersinergi bersama TP PKK Sulbar, Dinas Kesehatan dan tim Pasti Padu agar program ini tidak hanya berhenti di tahap peluncuran, melainkan menjadi gerakan berkelanjutan di seluruh kabupaten dan desa.
"Kami berharap kesadaran akan pentingnya perbaikan gizi tumbuh dari rumah tangga. Mulai dari memanfaatkan bahan pangan lokal yang kita miliki, hingga membangun kebiasaan makan yang lebih sehat," kata Waris Bestari.
Pada kesempatan itu Waris Bestari menyampaikan apresiasi kepada Ketua TP PKK Provinsi Sulbar atas dukungan dan peran aktifnya dalam gerakan pangan dan gizi.
"Mari kita jadikan gerakan pemberian makan B2SA ini sebagai momentum membangun generasi Sulbar yang sehat, aktif dan produktif melalui pangan lokal yang bergizi dan berdaya saing," kata Waris Bestari

