Bagi mahasiswa S2 dan S3 PPs-UNM kampus Gunungsari Makassar, nama pak Aji Haya sangat populer. Bagaimana tidak hampir semua kebutuhan buku teks mahasiswa pasca dalam proses perkuliahan disuplai oleh Drs.H.Haya Camadong yang merupakan pensiunan dosen MIPA UNM ini.
Rutinitas harian dijalani sesuai dengan jadwal perkuliahan. Pagi jam 8 sudah ada di kampus dan biasa kembali sekitar jam 16.00 WITA. Dua lemari buku dengan hampir semua buku teks untuk 21 prodi PPs-UNM dengan mudah dapat ditemukan.
Kehadiran pria kelahiran Pinrang 17 Agustus 1945 di kampus PPs-UNM, sekaligus menolong mahasiswa, minimal memudahkan mencari buku teks yang sangat mendesak dipergunakan dalam proses perkuliahan.
Mantan guru SMA Sengkang 1972 ini, betul-betul membantu bagi mahasiswa, harga buku ditawarkan kepada mahasiswa sesuai harga penerbit dan seringkali diberikan lagi diskon dengan selisih cukup besar jika diamati harga buku yang sama di toko buku.
Semua itu dilakukan menurut mantan Wakasek SD IKIP 1981-1984, adalah menolong mahasiswa agar lebih mudah mendapatkan buku referensi serta lebih cepa merampungkan studinya.
Aktifitas menjual buku ungkap sarjana biologi IKIP Ujungpandang 1973 ini, semata-mata adalah mencari kesibukan dan aktifitas hari-hari. Lima anak-anak sudah rampung studi dengan bekerja pada profesi masing-masing.
Lewat lima bua hati ini memberinya 10 cucu yang menjadi alat hiburan setiap saat, terutama setelah kembali seharian dari kampus menjual buku teks mata kuliah. Pada masa perkuliahan biasa kasi laku sampai 100 examplar dari berbagai disiplin ilmu.
Drs.Arda Senaman, M.Si mahasiswa S3 Sosiologi angkatan 2012, mengatakan, kehadiran pak Aji, betul-betul membantu kami dalam proses perkuliahan, tidak lagi butuh waktu mencari di toko buku, selain itu harga relatif murah dibanding toko buku juga menjadi salah satu faktor penarik menjadi pelanggan pak Aji. Hampir semua buku teks yang digunakan dalam perkuliahan, saya beli di pak Aji, tandas mantan Pembantu Rektor III Universitas Satria Makassar ini.
Berita Terkait
Piala Asia U-23 - Pratinjau Indonesia vs Irak, saatnya segel tiket Olimpiade
Kamis, 2 Mei 2024 18:37 Wib
Menimbang wacana revisi Undang-Undang Pemilu
Selasa, 30 April 2024 19:17 Wib
Judi dan kekerasan seksual di dunia digital
Senin, 29 April 2024 18:43 Wib
Mencermati janji polisi menuntaskan kasus Firli Bahuri
Minggu, 28 April 2024 13:18 Wib
Tekad Kejaksaan Agung tuntaskan kasus megakorupsi PT Timah
Minggu, 28 April 2024 11:21 Wib
Pelajaran berharga dari putusan perkara PHPU Pilpres 2024
Sabtu, 27 April 2024 19:54 Wib
Catatan evaluasi layanan transportasi di Indonesia
Selasa, 23 April 2024 9:30 Wib
Optimalkan keanggotaan Indonesia di FATF guna perangi TPPU-TPPT
Selasa, 23 April 2024 9:29 Wib