Jakarta (ANTARA) - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Muhammad Mustofa menyebut bahwa program polisi RW yang digencarkan oleh Kabaharkam Polri Irjen Pol. Fadil Imran, layak diterapkan skala nasional dalam rangka menciptakan keamanan, ketertiban masyarakat sekaligus mendekatkan polisi dengan warga.

“Polisi tingkat RW bagus. Namun harus jelas kegiatannya. Ia harus rajin keliling lingkungan secara rutin, mengenal warga dan mengidentifikasi masalah,” kata Mustofa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Terkait tugas polisi RW, Mustofa memberi catatan agar polisi berbasis komunitas terkecil di masyarakat itu bisa meniru koban, yakni unit terkecil polisi di Jepang yang ditempatkan di daerah.

Menurut dia, dalam bertugas koban berkeliling lingkungan secara rutin. Mengenali setiap warga dan aktifitasnya, sehingga kalau ada orang asing masuk lingkungan tersebut langsung diketahui, terlebih orang asing tersebut membawa harta milik warga setempat, seperti membawa sepeda.

“Koban tahu dan akan menghentikan orang asing itu dan alasan membawa sepeda warga," ujarnya.

Selain itu, Mustofo berharap kedepannya polisi RW bisa menyerap aspirasi, keluhan bahkan laporan dari masyarakat. Langkah tersebut bisa membuat masalah di masyarakat lebih efektif terselesaikan, seperti harapan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, polisi menjadi penyelesai masalah bagi warga.

"Warga juga mudah menghubungi koban kalau ada keluhan atau laporan. Dengan hubungan baik antara petugas dengan warga maka tindak lanjut keluhan atau laporan akan lebih efektif," ujar Mustofa.

Pada Senin (15/5), Kabaharkam meresmikan pembentukan polisi RW di Bandung, Jawa Barat, dan Rabu (17/5) kemarin meresmikan pembentuk polisi RW di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Program Polisi RW digencarkan oleh Kabaharkam Polri Komjen Pol. Fadil Imran sesuai arahan Kapolri Jenderal. Pol. Listyo Sigit Prabowo.

Arahan itu disampaikan Kapolri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Senayan, Jakarta, Rabu (12/4).

Jenderal bintang empat itu mengatakan Polri tengah mengembangkan polisi RW di seluruh wilayah Indonesia, sebagai langkah untuk merealisasikan program satu desa satu Bhabinkamtibmas.

"Guna memenuhi jumlah bhabimkatibmas kami mencoba kembangkan polisi RW yang saat ini telah dilaksanakan di Polda Metro Jaya,” Sigit.

Mantan Kabareskrim polri itu menerangkan, dalam program polisi RW, nantinya akan ditempatkan personil kepolisian dari berbagai fungsi kepolisian di setiap RW berdasarkan alamat tempat tinggal masing-masing personel Polri.

Penempatan personel Polri tersebut, untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban di Masyarakat.

"Kami harapkan melalui kehadiran Polisi RW mampu meningkatkan interaksi polisi dengan masyarakat untuk memecahkan masalah bersama di lingkungan RW," ujarnya.

Orang nomor satu di kepolisian itu menambahkan, untuk memastikan kegiatan polisi RW berjalan optimal di masyarakat, maka seluruh kegiatannya dilaporkan melalui aplikasi Ada polisi. Sehingga dapat menjadi bahan analisa kasatker maupun kasatwil.

Selain, program Polisi RW ke depannya akan kembangkan di seluruh wilayah Indonesia sehingga diharapkan mampu mencakup kebutuhan bhabinkamtibmas setiap kelurahan atau desa.

“Sehingga peran dan fungsi bhabinkamtibmas bisa terbantu oleh program polisi RW," kata Sigit.

Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar sebut Program Polisi RW dekatkan Polri dan warga


Pewarta : Laily Rahmawaty
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024