Mamuju (ANTARA) - Polresta Mamuju Provinsi Sulawesi Barat memperketat pengamanan debat publik kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), yang akan berlangsung pada 9 November 2024.
"Pengamanan akan diperketat untuk menjaga kondusivitas saat pelaksanaan debat publik kedua pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju," kata Wakapolresta Mamuju AKBP Arianto, pada rapat kesiapan pengamanan debat publik kedua Pilkada Mamuju, Rabu.
Rapat tersebut dihadiri para Kepala Satuan Tugas Operasi Mantap Praja, para perwira pengendali dari tim pengamanan debat publik kedua Pilkada Mamuju.
Rapat membahas penempatan personel Polresta Mamuju yang akan dikoordinasikan dengan perwira pengendali di setiap pos pengamanan yang telah ditentukan.
"Langkah ini diambil guna memastikan keamanan selama berlangsungnya acara debat, termasuk pengaturan lalu lintas dan pengendalian massa berjalan lancar, aman dan kondusif," jelas Arianto.
Rapat tersebut dilaksanakan kata Arianto, untuk menyinkronkan pola tindak masing-masing perwira pengendali agar mengetahui dan memahami cara bertindak yang akan dilaksanakan saat dalam pengamanan.
"Kerja sama antar-semua pihak, mulai dari penyelenggara, pasangan calon, TNI dan Polri, menjadi keharusan untuk terciptanya situasi yang kondusif," ujar Arianto.
Wakapolresta menyampaikan, berdasarkan hasil kesepakatan saat rapat koordinasi di Kantor KPU disepakati beberapa poin, yakni para pendukung masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak ada yang berbaur dan dipastikan terpisah.
Kemudian, pemberlakuan pengamanan ketat terkait pembatasan jumlah pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diizinkan masuk ke area debat.
Setiap pasangan calon lanjut Arianto, hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang pendukung yang dilengkapi dengan kartu identitas (id card), dengan warna berbeda masing-masing pendukung pasangan calon, untuk memudahkan identifikasi oleh petugas.
"Jumlah kendaraan pendukung yang diizinkan masuk ke area parkir juga dibatasi hingga 20 unit per pasangan calon, sesuai dengan titik parkir yang telah ditentukan," jelas Arianto.
Wakapolresta mengimbau kepada seluruh pendukung masing-masing pasangan calon, agar mentaati aturan yang telah disepakati.
"Kami berharap para pendukung dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Hal ini penting agar acara debat dapat berjalan dengan tertib dan aman," kata Arianto.
Ia optimistis, dengan persiapan pengamanan yang matang dan koordinasi yang baik antar-pihak terkait, pelaksanaan debat publik kedua Pilkada Mamuju dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti.
"Pengamanan akan diperketat untuk menjaga kondusivitas saat pelaksanaan debat publik kedua pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mamuju," kata Wakapolresta Mamuju AKBP Arianto, pada rapat kesiapan pengamanan debat publik kedua Pilkada Mamuju, Rabu.
Rapat tersebut dihadiri para Kepala Satuan Tugas Operasi Mantap Praja, para perwira pengendali dari tim pengamanan debat publik kedua Pilkada Mamuju.
Rapat membahas penempatan personel Polresta Mamuju yang akan dikoordinasikan dengan perwira pengendali di setiap pos pengamanan yang telah ditentukan.
"Langkah ini diambil guna memastikan keamanan selama berlangsungnya acara debat, termasuk pengaturan lalu lintas dan pengendalian massa berjalan lancar, aman dan kondusif," jelas Arianto.
Rapat tersebut dilaksanakan kata Arianto, untuk menyinkronkan pola tindak masing-masing perwira pengendali agar mengetahui dan memahami cara bertindak yang akan dilaksanakan saat dalam pengamanan.
"Kerja sama antar-semua pihak, mulai dari penyelenggara, pasangan calon, TNI dan Polri, menjadi keharusan untuk terciptanya situasi yang kondusif," ujar Arianto.
Wakapolresta menyampaikan, berdasarkan hasil kesepakatan saat rapat koordinasi di Kantor KPU disepakati beberapa poin, yakni para pendukung masing-masing pasangan calon bupati dan wakil bupati tidak ada yang berbaur dan dipastikan terpisah.
Kemudian, pemberlakuan pengamanan ketat terkait pembatasan jumlah pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati yang diizinkan masuk ke area debat.
Setiap pasangan calon lanjut Arianto, hanya diperbolehkan membawa maksimal 50 orang pendukung yang dilengkapi dengan kartu identitas (id card), dengan warna berbeda masing-masing pendukung pasangan calon, untuk memudahkan identifikasi oleh petugas.
"Jumlah kendaraan pendukung yang diizinkan masuk ke area parkir juga dibatasi hingga 20 unit per pasangan calon, sesuai dengan titik parkir yang telah ditentukan," jelas Arianto.
Wakapolresta mengimbau kepada seluruh pendukung masing-masing pasangan calon, agar mentaati aturan yang telah disepakati.
"Kami berharap para pendukung dapat mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan mematuhi arahan petugas di lapangan. Hal ini penting agar acara debat dapat berjalan dengan tertib dan aman," kata Arianto.
Ia optimistis, dengan persiapan pengamanan yang matang dan koordinasi yang baik antar-pihak terkait, pelaksanaan debat publik kedua Pilkada Mamuju dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti.