Mamuju (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat memastikan informasi yang beredar di media sosial mengenai akan terjadinya gempa bumi dan tsunami di wilayah tersebut adalah hoaks dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Kami telah berkoordinasi dengan BMKG Gowa dan memastikan informasi akan terjadinya gempa bumi dan tsunami di wilayah Sulbar adalah hoaks," kata Kepala Pelaksana BPBD Sulbar Muhammad Yasir Fattah di Mamuju, Minggu.
Hingga saat, ini kata Yasir Fattah, tidak ada peringatan dini resmi dari instansi yang berwenang, khususnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait potensi gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Barat.
"Tidak ada yang bisa memprediksi kapan, di mana, dan berapa kekuatannya akan terjadinya gempa bumi. Jadi, kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak panik dan tidak mudah percaya pada isu atau pesan berantai yang sumbernya tidak jelas," tegas Yasir Fattah,
Ia mengajak seluruh masyarakat agar mempercayakan informasi kebencanaan hanya dari sumber resmi pemerintah, seperti BMKG, BPBD serta saluran komunikasi resmi pemerintah pusat dan daerah.
Yasir Fattah menyampaikan beberapa langkah yang perlu diambil masyarakat apabila menerima informasi hoaks, di antaranya tetap tenang dan tidak langsung menyebarkan informasi yang diterima dan memeriksa kebenaran informasi melalui sumber resmi, seperti BMKG, BPBD atau media resmi pemerintah.
Kemudian, menghentikan penyebaran pesan atau konten yang tidak jelas asal-usul dan validitasnya, melaporkan informasi hoaks kepada aparat terkait agar dapat ditindaklanjuti serta mengedukasi keluarga dan lingkungan sekitar agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi kebencanaan.
BPBD Sulbar terus melakukan pemantauan kondisi wilayah serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan kesiapsiagaan dan memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat.
"Mari bersama-sama menjaga ketenangan dan ketertiban masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan. Informasi resmi hanya dikeluarkan oleh pemerintah yang berwenang," kata Yasir Fattah.
Sebelumnya, beredar melalui tangkapan layar di media sosial adanya informasi potensi terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,9 magnitudo yang akan melanda sejumlah wilayah di Sulbar dan sebagian wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah.