Makassar (ANTARA Sulsel) - Sekelompok mahasiswa menyerang pemuda warga Jalan Cilallang, Minggu (8/11) malam, dan terlibat bentrokan di depan kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM).
Ironisnya, penyerangan secara tiba-tiba dari puluhan mahasiswa dari Ikatan Pelajar Mahasiswa Indonesia (IPMI) Sidrap ini terjadi pada saat pemuda dan warga Cilallang sedang menghadiri acara Taksiah yang diadakan oleh warga setempat, Minggu (8/11) malam.
Aksi saling serang dengan menggunakan batu dan kejar-kejaran dengan senjata tajam dan rakitan ini membuat warga sekitar Jalan Cilallang Jaya, Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini Makassar panik, takut dan terus mewaspadai adanya penyerangan berikutnya.
Selain merusak rumah-rumah yang berada di sekitar kampus Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM), mereka juga menghancurkan kaca depan mobil Kijang Inova milik Bunga yang diparkir di pekarangan rumah.
Perkelahian massal yang terjadi sekitar 30 menit ini akhirnya dapat dilerai dan dihentikan oleh puluhan personel Kepolisian Resort Kota (Polresta) Makassar Timur.
Setelah bentrokan tersebut, polisi melakukan penyisiran di asrama putra kampus FIK UNM. Dari penggeledahan, 16 orang mahasiswa yang diduga kuat terlibat penyerangan diamankan.
Namun Ke-16 mahasiswa tersebut bukan mahasiswa FIK UNM, melainkan mahasiswa dari Univeritas Hasanuddin (Unhas) dan Universitas Indonesia Timur (UIT). Kini mahasiswa tersebut digelandang ke markas Polresta Makassar Timur untuk dimintai keterangan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa penyerangan ini berawal dari perkelahian antara beberapa anggota IPMI Sidrap dengan warga setempat, Asril di depan asrama Pondok Jomblo, yang tidak jauh dari kampus FIK UNM. Asril dikabarkan terluka akibat keroyokan.
Salah satu warga, Awaluddin, mengungkapkan perkelahian itu berawal ketika Asril yang mengendarai mobil ingin melintasi jalan dekat pondok Jomblo, namun terhambat oleh motor Adi dan rekan-rekannya.
"Akhirnya mereka berkelahi. Itu terjadi sore. Saat orang Taksiah mahasiswa dari arah kampus dengan jumlah banyak sekali datang lagi, menyerang warga. Mereka membawa parang, busur dan papporo," katanya.
Menurut salah satu anggota IPMI Sidrap, Iksan, penyerangan tersebut dilakukan karena perilaku warga sudah tidak dapat ditelorir, mereka dianggap telah membakar pakaian mereka yang ada di asrama Pondok Jomblo.
"Terpaksa kami melawan, kalau sudah diperlakukan seperti ini," katanya.
Dari pengakuannya dikatahui bahwa penyerangan itu sudah direncanakan sebelumnya sebab mereka telah mengadakan janji di kampus tersebut.
Kepala Polresta Makassar Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Mansyur, menjelaskan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak lurah, kampus UNM, warga, dan tokoh pemuda.
"Intinya, ini terjadi ketersinggungan dan berkembang menjadi seperti ini," katanya.
Dia mengatakan pihaknya akan melakukan pengamanan dan patroli di kawasan rumah kos yang dihuni mahasiswa berbagai kampus ini, untuk mencegah konflik susulan.
(T.PSO-101/I011)

