Makassar, (Antaranews Sulsel) - Universitas Bosowa (Unibos) menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia Timur yang memiliki program doktor (S3) Perencanaan Wilayah Kota (PWK) berdasarkan Surat Keputusan yang dikeluarkan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
SK program S3 PWK Unibos Makassar itu diserahkan langsung Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL-Dikti), Prof Jasruddin, M.Si kepada Rektor Unibos, Prof Saleh Pallu, M.Eng di Makassar, Kamis.
Rektor Unibos Saleh Pellu berharap program ini dapat memberikan keluaran yang mendukung dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan industri perencanaan wilayah kota khususnya di Makassar dan Sulawesi Selatan.
"Tentunya ini adalah suatu kebanggaan karena Unibos menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia Timur baik negeri maupun swasta yang diberi izin membuka S3 PWK," katanya.
Pemberian izin tersebut harus disyukuri karena dengan kerja keras dari tim Unibos yang mengusulkan prodi baru yaitu program S3 PWK akhirnya terwujud.?
"Program ini kami usulkan karena melihat peluang pengembangan wilayah dan kota masih sangat dibutuhkan sehingga dengan adanya program ini, kami berharap dapat membantu keluaran SDM yang berkualitas dalam pembangunan di wilayah ini," katanya.
Selanjutnya dengan dibukanya izin S3 PWK Unibos akan dilakukan penerimaan mahasiswa baru dengan target pertama 15 orang untuk program doktoral PWK yang akan dibuka pada Maret 2019.
Selain S3 PWK, Unibos telah menargetkan pembukaan program studi selanjutnya untuk S2 Teknik Sipil, S2 Peternakan, S1 Teknik Pertambangan, S1 Teknik Informatika dan S1 Mandarin.
Kepala LL-Dikti Prof Jasruddin dalam kesempatan meminta agar Unibos tetap menjaga stabilitas perguruan tinggi dengan terus memacu melakukan inovasi dan perkembangan yang signifikan.
"Unibos selain dengan bertambahnya jumlah Prodi yang cukup signifikan pada setiap tahun, akreditasi yang meningkat juga peringkat perguruan tinggi yang sangat maju drastis, ini menunjukan bahwa kualitas perguruan tinggi terus dijaga," ujarnya.
Sehingga, kata dia, hal itu bisa menjadi contoh perguruan tinggi lain, khususnya swasta, agar juga memacu diri untuk berkembang.
"Jadi, mesti pintar-pintar melihat peluang dan manfaatkan peluang yang ada," katanya.