Palu (ANTARA) - Beberapa pedagang di Palu, Sulawesi Tengah, terpaksa mendatangkan bawang merah dari Sulawesi Selatan untuk memenuhi permintaan masyarakat yang cenderung meningkat memasuki bulan suci Ramadhan 2019.
"Bawang yang saya jual ini dipasok dari Kabupaten Enrekang, Sulsel," kata Suyono, seorang pedagang di Palu,Kamis.
Ia mengatakan membeli langsung ke petani di daerah itu,kemudian membawanya ke Palu dengan menggunakan transportasi darat.
Menurut dia, jika hanya mengandalkan bawang produksi petani lokal tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi bawang merupakan salah satu komoditas hortikultura yang dibutuhkan masyarakat.
Suyuno mengatakan sekali mendatangkan bawang merah sebanyak 2,5 ton, yang habis terjual dalam waktu seminggu. Bawang merah dijualnya di pasaran Kota Palu dengan harga relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang kini mencapai Rp50.000/kg. "Saya hanya menjual dengan harga rata-rata Rp20.000/kg," katanya.
Dia menambahkan harga pembelian di tingkat petani di Kabupaten Enrekang hanya Rp12.000/kg.
Memang diakuinya selisih harga cukup tinggi, tetapi itu semua sudah diperhitungkan dengan biaya transportasi. "Ya masih ada untung sedikit," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Baharuddin, seorang pedagang di kawasan pasar tradisional Manonda Palu, yang mendatangkan bawang merah dari luar daerah dan menjualnya di Palu karena stok bawang produksi petani lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.
Apalagi, kata dia, banyak petani di Kabupaten Sigi, salah satu sentra produksi komoditas hortikultura di Sulteng yang kehilangan lahan dan mata pencaharian akibat terdampak bencana alam gempa bumi dan likuifaksi pada 28 September 2018.
Rata-rata petani di Kabupaten Sigi belum kembali menggarap lahan pertanian karena saluran irigasi yang selama ini menjadi sumber air untuk garapan pertanian hancur total diterjang gempa bumi dan likuifaksi.
"Ini yang mengakibatkan stok bawang merah di pasar sangat kurang sehingga para pedagang mendatangkan dari luar daerah untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Baharuddin.
Di Sulteng bukan hanya Kabupaten Sigi sebagai sentra produksi komoditas hortikultura. Ada juga Kabupaten lain yakni Kabupaten Poso, yaitu Dataran Napu. Tetapi produksi petani juga belum mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.
(T.BK03/)
Berita Terkait
Disperindag Jeneponto tera lakukan ulang alat UTTP pedagang hingga Kantor Pos
Senin, 29 April 2024 22:09 Wib
TPID dan mitra aktifkan pemantauan sembako jelang Ramadan 1445 Hijriah
Sabtu, 9 Maret 2024 10:24 Wib
Dinas Ketahanan Pangan Sulbar minta pedagang menjual beras sesuai HET
Rabu, 10 Januari 2024 14:24 Wib
Mendag mengajak pedagang Pasar Tanah Abang masuk platform e-commerce
Selasa, 10 Oktober 2023 14:29 Wib
Babinkum pastikan tiga oknum TNI AD pelaku pembunuhan pedagang kosmetik dipecat
Jumat, 6 Oktober 2023 14:45 Wib
Polres Mamuju tangkap seorang pedagang pengedar narkoba
Selasa, 3 Oktober 2023 1:36 Wib
Presiden Jokowi serahkan bantuan bahan pokok bagi pedagang Pasar Phara Sentani Jayapura
Jumat, 7 Juli 2023 11:32 Wib
Polisi imbau pedagang dan pengunjung pasar di Majene waspadai uang palsu
Jumat, 16 Juni 2023 19:02 Wib