Makassar (ANTARA News) - Penyanyi asal Indonesia Sandy Sandhoro menyatakan dirinya lebih memilih menjalani karir musik di luar negeri ketimbang di Indonesia dengan alasan untuk mengharumkan nama bangsa.
''Saya ingin dunia lebih mengenal Indonesia lagipula kalau saya kelamaan visa saya bisa dihapus, mungkin kalau sudah kakek-kakek saya baru pulang ke Indonesia,'' ujarnya menjelang penampilannya di Makassar, Sabtu.
Ia yang mengaku telah bermusik sejak kecil, karena dia memang dibesarkan di dalam keluarga yang menyukai musik. Dia pernah menjadi pengamen jalan di Jerman karena membutuhkan biaya hidup selama mengeyam pendidikan di sana.
''Awalnya, saya melamar di supermarket namun karena terlambat masuk pada hari pertama kerja akhirnya ditolak. Saat pulang saya melihat ada pengamen di jalanan, dan saya meminta izin untuk ikut mengamen bersamanya,'' ujarnya.
Dari pengalaman mengamen bersama tersebut ternyata penghasilan yang diperolehnya cukup lumayan. ''Minimal dalam satu hari saya bisa dapat 25 euro dan pada kemudian harinya saya mengamen sendirian di jalanan dan bus-bus,'' katanya.
Sandy ditawari oleh sebuah label rekaman di Jerman dari aktivitas mengamennnya tersebut. Setelah cukup dikenal, suaranya kini sering mengisi lagu tema film-film pendek dan opera sabun di televisi Jerman.
''Perasaan saya biasa saja, mungkin karena tak kenal maka tak sayang, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa terhadap keadaan itu,'' ujar sepupu Ira Maya Sopha ini menjawab pertanyaan mengenai perasaannya terhadap penghargaan yang lebih dari masyarakat Eropa dibanding di Indonesia.
Penyuka jenis musik pop, jazz, soul dan blues yang mengaku mengidolakan penyanyi-penyanyi Afro-Amerika ini menilai industri musik Indonesia banyak yang bagus seperti Maliq and The Essential, Glenn dan Gigi yang telah lama berkarya.
''Pada dasarnya di semua negara ''mainstream'' musik yang tren agak-agak aneh, mungkin orang sudah jenuh mendengarkan musik ''old school'', tapi selama iramanya enak didengar ya bagus-bagus saja,'' jelasnya.
Namun, ia mengaku bingung dengan model industri musik yang ada sekarang. ''Tapi kalau suka silahkan tapi saya sendiri tidak terlalu mendengarkan ''mainstream'',''ujarnya.
Manager dari penyanyi ini, Erik, menambahkan, DVD yang berisi penampilan Sandy dan sejumlah penyanyi ternama Amerika di Hollywood Paladium Theatre seperti Diane Warren, Toni Braxton dan komposer David Foster telah dirilis.
Setelah penampilannya saat itu, Diane Warren bahkan menciptakan satu lagu khusus untuk penyanyi yang kerap dipanggil Sondoro di Eropa karena persoalan pengejaan. Namun, ternyata Sondoro memiliki arti bersuara emas dalam Bahasa Italia. (T.KR-RY/H-KWR)
Berita Terkait
Roberto Mancini menilai empat pemain Garuda Muda layak bermain di Serie B Liga Italia
Senin, 6 Mei 2024 11:50 Wib
Timnas Indonesia U-23 sudah berlatih di Prancis untuk hadapi Guinea
Senin, 6 Mei 2024 9:59 Wib
Bali fasilitasi pertarungan delapan tim di Piala Asia Putri U17 2024
Senin, 6 Mei 2024 9:56 Wib
Venezia dekati tiket promosi otomatis ke Serie A
Senin, 6 Mei 2024 6:37 Wib
Piala Thomas 2024 - Bagas/Fikri kandas, Indonesia runner up China Juara
Minggu, 5 Mei 2024 23:35 Wib
Piala Thomas 2024 - Jonatan perpanjang napas Indonesia dalam final lawan China
Minggu, 5 Mei 2024 20:54 Wib
Piala Thomas 2024 - Fajar/Rian tak bisa keluar dari tekanan, Indonesia tertinggal 0-2
Minggu, 5 Mei 2024 19:45 Wib
Prestasi bulu tangkis putri Indonesia di Piala Uber 2024 meski tak sempurna
Minggu, 5 Mei 2024 14:54 Wib