Makassar (ANTARA) - Pembebasan lahan untuk jalur kereta api di Kabupaten Maros, Sulsel, terus dilakukan dan hingga kini sudah dituntaskan mencapai 25 persen dari total 857 bidang lahan yang harus dibebaskan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Sulawesi Selatan Muhammad Arafah di Makassar, Sulsel, Jumat, mengatakan Pemprov Sulsel, Pemkab Maros, dan Balai Kereta Api akan terus berupaya merampungkan proses pembebasan lahan jalur kereta api.
"Ada sedikit kendala pembebasan lahan di Mandai, tapi Balai Kereta Api dan Pemkab Maros terus berupaya menuntaskan masalah itu," katanya.
Ia mengakui masih ada kendala pembebasan lahan dalam percepatan proyek kereta api Parepare-Makassar tersebut.
"Di Mandai itu memang belum clear. Pemkab Maros tentunya akan terus berupaya agar pembebasan lahan ini bisa diselesaikan," ujarnya.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani mengatakan kereta api merupakan proyek strategis nasional dan dipantau langsung oleh Presiden dan Menteri Perhubungan, setiap pekannya.
"Dengan sinergitas, kolaborasi, dan kerja sama semua pihak, saya optimistis proyek ini bisa rampung sesuai target," katanya.
Sesditjen Perkeretaapian Kemenhub Zulmafendi mengatakan Kabupaten Maros adalah daerah yang penting dalam rencana kereta api ini dengan Mandai dan Bandara Sultan Hasanuddin akan menjadi titik sentralnya.
"Mandai akan jadi pusat integrasi perkeretaapian," ujarnya.
Namun, kata Zulmafendi, di Maros masih terkendala pembebasan lahan. Hal inilah yang harus secepatnya disiapkan solusinya.
"Kami berharap dukungan pemerintah daerah untuk menyelesaikan," ujarnya.