Makassar (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan memaksimalkan regulasi Sistem Resi Gudang (SRG) untuk memperkuat daya tawar para petani.
Sekretaris Dinas Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani dengan adanya regulasi tersebut, pemerintah berharap tercipta keadilan perdagangan antara para pihak yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah sebagai penunjang ekonomi nasional.
"Sistem Resi Gudang diharapkan sebagai sebagai mediator perdagangan yang transparan dalam menciptakan keseimbangan harga yang rasional sehingga pendapatan petani maupun pelaku usaha dapat meningkat dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi skala pedesaan," sebutnya pada Rapat Teknis terkait Sistem Resi Gudang bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) Kementerian Perdagangan di Makassar, Rabu.
Ia menjelaskan, Sulsel merupakan produsen hasil perkebunan dan pertanian yang terbesar di kawasan timur Indonesia, yang sekaligus menjadi mata pencaharian utama masyarakat.
Hal ini, kata Hayat, turut mendorong sektor usaha logistik yang berkembang menjadi usaha jasa distribusi.
"Oleh karena itu, agar petani dan pelaku jasa usaha sektor jasa logistik distributor perdagangan berjalan dengan baik sesuai dengan mekanisme pasar diperlukan intervensi regulasi pemerintah agar tercipta pemerataan manfaat bagi pelaku usaha," kata Abdul Hayat
Hayat melanjutkan, persoalan klasik petani terkait dengan ketidakpastian harga pasca panen. Hal ini, lanjut dia, dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk spekulasi terhadap isu permintaan yang lebih besar daripada penawaran.
"Pada posisi ini, petani atau produsen lemah dalam proses tawar menawar khususnya dalam penentuan harga jual," ujarnya.
Pada kesempatan ini, Hayat menyebutkan regulasi melalui Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2006 Tentang Sistem Resi Gudang yang dapat memperkuat posisi tawar petani maupun produsen ataupun sebagai jaminan kepastian harga petani maupun produsen saat panen.
"Ditinjau dari kelengkapan infrastruktur dan keamanan SRG merupakan sistem yang paling aman jika dibandingkan dengan beberapa sistem keamanan yang pernah ada di Indonesia," jelas Hayat.
Terakhir, kata Hayat, pada SRG terdapat jaminan keamanan bagi perbankan karena semua data penatausahaan resi gudang terpusat di pusat registrasi dan diawasi oleh BAPPEBTI serta terdapat kepastian mutu bagi pemilik barang.