Indonesia dapat tawaran kerja sama bidang sepak bola dari Maroko
Jakarta (ANTARA) - Indonesia mendapatkan tawaran kerja sama bidang sepak bola dari Pemerintah Maroko yang disampaikan oleh Duta Besar Kerajaan Maroko untuk Indonesia Ouadia Benabdellah.
Sepak bola merupakan salah satu dari sejumlah bidang tawaran kerja sama yang disampaikan Benabbellah saat bertemu dengan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di Kantor DPD, Senayan, Jakarta, Kamis.
LaNyalla Mattalitti, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyambut tawaran kerja sama tersebut seiring hubungan Indonesia dan Maroko yang semakin erat.
Apalagi dengan terbentuknya Dewan Kerjasama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Maroko, yang dinamakan DK Prima.
"Kami berharap pemerintah dan parlemen kedua negara terus mendukung upaya ini agar pelaku ekonomi di kedua negara dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, tujuan DK Prima, yakni meningkatkan perdagangan kedua negara hingga 100 kali lipat dalam 10 tahun mendatang akan tercapai.
Pada kesempatan itu, LaNyalla didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan Aman, Ali Ridho Azhari (Wakil Ketua BKSP), serta anggota BKSP Maya Rumantir dan Abdul Hakim.
Lebih lanjut, LaNyalla menyampaikan bahwa DPD RI akan mendorong finalisasi negosiasi PTA (Preferential Trade Agreement) untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara sehingga para pengusaha kedua negara tidak terhambat masalah tarif.
"Khususnya untuk produk-produk unggulan Indonesia seperti tekstil dan garmen, furnitur, karet, sepatu, barang-barang elektronik, minyak kelapa sawit, teh, dan kopi, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Maroko. Juga untuk peningkatan konsumsi produk-produk halal. Kami berharap Yang Mulia Pak Duta Besar dapat melanjutkan pesan ini ke Rabat," katanya.
Sementara itu, Dubes Benabdellah yang datang bersama Mounir Belayachi selaku Deputy Head of Mission sangat paham bahwa LaNyalla merupakan pecinta sepak bola sehingga menawarkannya dari banyak bidang kerja sama, khususnya ekonomi.
"Maroko punya akses perdagangan yang luas. di antaranya ke Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Sepertinya tidak hanya kerjasama ekonomi, di bidang lain juga sangat memungkinkan," katanya.
"Dalam sepak bola kami punya pemain-pemain yang bermain di klub besar Eropa seperti AC Milan hingga Real Madrid. Ini bisa dikerjasamakan juga," tambah Benabdellah.
Dubes juga menjelaskan bahwa negaranya saat ini memberikan otonomi kepada provinsi-provinsi, seperti halnya di Indonesia sehingga kerja sama langsung antarprovinsi bisa juga dilakukan.
Benabdellah menegaskan bahwa hubungan baik kedua negara tidak perlu diragukan lagi dengan jalinan kerja sama yang telah berlangsung sejak 61 tahun.
Bahkan, Pemerintah Maroko mengabadikan nama besar Presiden Soekarno pada sebuah jalan raya, yaitu Rue de Soekarno di Rabat.
"Oleh karena itu, hubungan yang sudah erat sejak lama ini harus dimanfaatkan dengan optimal. Harus kita isi dengan peluang-peluang kerjasama ekonomi yang hasilnya siginifikan untuk kedua negara," kata Benabdellah.
Sepak bola merupakan salah satu dari sejumlah bidang tawaran kerja sama yang disampaikan Benabbellah saat bertemu dengan Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, di Kantor DPD, Senayan, Jakarta, Kamis.
LaNyalla Mattalitti, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, menyambut tawaran kerja sama tersebut seiring hubungan Indonesia dan Maroko yang semakin erat.
Apalagi dengan terbentuknya Dewan Kerjasama Perdagangan dan Investasi Indonesia-Maroko, yang dinamakan DK Prima.
"Kami berharap pemerintah dan parlemen kedua negara terus mendukung upaya ini agar pelaku ekonomi di kedua negara dapat memanfaatkan peluang untuk meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan," katanya.
Dengan demikian, kata dia, tujuan DK Prima, yakni meningkatkan perdagangan kedua negara hingga 100 kali lipat dalam 10 tahun mendatang akan tercapai.
Pada kesempatan itu, LaNyalla didampingi Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSP) DPD RI Gusti Farid Hasan Aman, Ali Ridho Azhari (Wakil Ketua BKSP), serta anggota BKSP Maya Rumantir dan Abdul Hakim.
Lebih lanjut, LaNyalla menyampaikan bahwa DPD RI akan mendorong finalisasi negosiasi PTA (Preferential Trade Agreement) untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara sehingga para pengusaha kedua negara tidak terhambat masalah tarif.
"Khususnya untuk produk-produk unggulan Indonesia seperti tekstil dan garmen, furnitur, karet, sepatu, barang-barang elektronik, minyak kelapa sawit, teh, dan kopi, untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri Maroko. Juga untuk peningkatan konsumsi produk-produk halal. Kami berharap Yang Mulia Pak Duta Besar dapat melanjutkan pesan ini ke Rabat," katanya.
Sementara itu, Dubes Benabdellah yang datang bersama Mounir Belayachi selaku Deputy Head of Mission sangat paham bahwa LaNyalla merupakan pecinta sepak bola sehingga menawarkannya dari banyak bidang kerja sama, khususnya ekonomi.
"Maroko punya akses perdagangan yang luas. di antaranya ke Timur Tengah, Afrika dan Eropa. Sepertinya tidak hanya kerjasama ekonomi, di bidang lain juga sangat memungkinkan," katanya.
"Dalam sepak bola kami punya pemain-pemain yang bermain di klub besar Eropa seperti AC Milan hingga Real Madrid. Ini bisa dikerjasamakan juga," tambah Benabdellah.
Dubes juga menjelaskan bahwa negaranya saat ini memberikan otonomi kepada provinsi-provinsi, seperti halnya di Indonesia sehingga kerja sama langsung antarprovinsi bisa juga dilakukan.
Benabdellah menegaskan bahwa hubungan baik kedua negara tidak perlu diragukan lagi dengan jalinan kerja sama yang telah berlangsung sejak 61 tahun.
Bahkan, Pemerintah Maroko mengabadikan nama besar Presiden Soekarno pada sebuah jalan raya, yaitu Rue de Soekarno di Rabat.
"Oleh karena itu, hubungan yang sudah erat sejak lama ini harus dimanfaatkan dengan optimal. Harus kita isi dengan peluang-peluang kerjasama ekonomi yang hasilnya siginifikan untuk kedua negara," kata Benabdellah.