Makassar (ANTARA) - Desa Lompulle, Kecamatan Ganra, Kabupaten Soppeng menjadi percontohan desa sehat di Sulawesi Selatan dengan membangun kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi pangan sehat.
"Kesadaran masyarakat di Desa Lompulle ini sudah tinggi. Hal itu dapat dilihat dari salah satu indikator kebiasakan hidup sehat dengan memakan makanan bergizi," kata Kepala Desa Lompolle di Kabupaten Soppeng, Sulsel, Kamis, menanggapi penerapan program GERMAS di wilayah kerjanya.
Dia mengatakan, sejak menjabat sebagai kepala desa pada 2017, pihaknya terus mendorong warganya untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk mendapatkan sumber pangan yang sehat, murah dan mudah dijangkau.
Hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintahan desa yang menekankan kearifan lokal dalam membangun desa secara fisik maupun nonfisik.
Sebagai gambaran, lanjut dia, untuk mendukung ketersediaan pangan yang sehat, lembaga desa berafiliasi dengan lembaga lintas sektor diantaranya Badan Kependudukan Keluarga Berencana (BKKN), Dinas Pertanian dan Perikanan serta Dinas Kesehatan setempat.
Menurut dia, institusi tersebut akan mengambil peranannya masing-masing dalam memberikan edukasi untuk perbaikan gizi keluarga dengan mengkomsumsi bahan pangan yang sehat.
"Kalau dari Dinas Pertanian misalnya, akan memberikan penyuluhan bagaimana cara bercocok tanaman yang baik dengan memanfaatkan lahan pekarangan," kata Amri.
Selain itu, juga mengaktifkan peran kader posyandu balita, remaja dan Satgas Desa Sehat untuk membantu mensosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan yang dimulai dari diri sendiri. Selanjutnya, dikembangkan ke lingkungan sekitar.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Ardin Tjahjo mengatakan, pihaknya senantiasa mendorong warga melalui para penyuluh lapangan untuk membantu mensosialisasikan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L) dan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM).
Dia mengatakan, program tersebut sebagai program unggulan Dinas Ketahanan Pangan yang berbasis sehat, keluarga dan kelompok.
Menurut dia, pemanfaatan P2L merupakan penguatan keluarga untuk peningkatan kesejahteraan dan produktivitas keluarga yang di dalamnya terdapat olahan rumah tangga, kelompok wanita tani, dan pemuda tani.
