Jakarta (ANTARA) - Konser musik budaya bertajuk “Nada Nusantara" yang menampilkan sederet musisi kenamaan Indonesia serta mengusung kampanye penggunaan alat musik tradisi sukses digelar di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa (27/9).
Konser tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan program Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) berkolaborasi dengan Yayasan Atma Nusvantara Jati (ATSANTI Foundation).
"Pada program Nada Nusantara ini, ATSANTI menggandeng beberapa musisi kontemporer untuk turut mengampanyekan penggunaan alat musik tradisi dalam karya musik mereka,” ujar Ketua Yayasan ATSANTI Nilo Wardhani dalam rilis pers yang diterima, Rabu.
Konser yang bertempat di Taman Aksobya, kawasan percandian Borobudur itu, menampilkan sejumlah musisi seperti Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, Yura Yunita, Marcello Tahitoe, serta musisi-musisi dari tiga daerah yakni Jawa Tengah, Bali, dan Maluku.
Nilo mengatakan program tersebut sebuah wujud upaya preservasi, inspirasi, dan regenerasi budaya di Indonesia, khususnya melalui kacamata seni musik dan alat musik tradisional agar relevan, terkini, dan diminati oleh generasi muda.
Program ini telah dimulai pada pertengahan 2022 di tiga titik daerah, yaitu Jawa Tengah, Bali, dan Maluku. Kegiatan terdiri dari workshop dan forum group discussion (FGD) serta kolaborasi penciptaan musik baru antara musisi kontemporer dan musisi-musisi dari tiga daerah.
Selain itu, ada pula kegiatan pembuatan dokumenter yang bertujuan merekam perjalanan budaya, proses belajar, dan proses mencipta para musisi.
Para musisi yang terlibat menampilkan tidak hanya karya karya dari daerah masing-masing, tetapi juga menampilkan lagu baru hasil kolaborasi tiga daerah, yaitu “Ku Selalu di Sini” (Ridho Hafiedz, Marcello Tahitoe dan musisi Jawa Tengah), “Nada Kaya” (Ridho Hafiedz, Yura Yunita dan musisi Karangasem, Bali), dan “Nusa Ina” (Ridho Hafiedz, Ardhito Pramono, dan musisi Ambon, Maluku).
Salah satu musisi yang terlibat Ridho Hafiedz mengatakan dirinya tergerak untuk terlibat dalam program Nada Nusantara sebagai wujud partisipasi untuk mengedukasi dan meregenerasi musik Nusantara sehingga bisa menjadi warisan bagi generasi penerus bangsa.
"Semoga alat musik tradisi juga bisa semakin dikenal, dan masuk dalam kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah se-Indonesia,” kata dia.
Sementara itu, pemilihan Candi Borobudur menjadi lokasi konser, selain karena mengandung nilai histori yang panjang tentang peradaban manusia, juga saksi nyata bahwa alat musik Nusantara telah hidup sejak abad 8 Masehi, terbukti dari pahatan lebih dari 40 jenis alat musik di panel-panel relief candi.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konser budaya "Nada Nusantara" kampanyekan alat musik tradisi
Berita Terkait
OIKN: Pusat data dan Komputasi berperforma tinggi penting untuk kota cerdas di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 10:14 Wib
OIKN menerapkan sistem transportasi cerdas dengan prinsip keberlanjutan
Minggu, 28 April 2024 11:23 Wib
AHY-DPR komunikasikan 2.086 Ha lahan IKN bermasalah
Sabtu, 27 April 2024 21:37 Wib
IKN menghadirkan transportasi pintar, dari mobilitas otonom hingga drone
Rabu, 24 April 2024 15:57 Wib
Presiden Jokowi dan PM Tony Blair bahas rencana investasi energi di IKN
Kamis, 18 April 2024 15:41 Wib
Kemenkes tugaskan empat nakes di Selayar terkait program Nusantara Sehat
Senin, 1 April 2024 2:16 Wib
Mencari kekhususan Jakarta dalam RUU DKJ setelah tidak jadi ibu kota negara
Senin, 25 Maret 2024 1:05 Wib
Menteri PUPR pastikan pasokan air aman sebelum Presiden berkantor di IKN
Rabu, 13 Maret 2024 14:49 Wib