Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Mantan Bupati Jember Faida gagal mendaftar sebagai bakal calon bupati menjelang akhir pendaftaran Pemilihan Kepala Daerah 2024, meskipun dia datang ke Kantor Komisi Pemilihan Umum setempat pada Kamis (29/8) pukul 23.49 WIB.
Kedatangan Bupati Jember periode 2016–2021 diikuti ratusan pendukungnya di Kantor KPU Jember beberapa menit sebelum pendaftaran pilkada ditutup pada Kamis (29/8) pukul 23.59 WIB.
Faida terlihat langsung menemui Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni untuk konsultasi lebih dulu sebelum mendaftar.
"Bu Faida datang ke KPU untuk melakukan konfirmasi terkait pendaftaran pilkada. Beliau akan mendaftar, namun karena ada satu hal teknis menyebabkan tidak bisa mendapatkan rekom dukungan partai politik secara fisik B1-KWK," kata Ketua KPU Jember Dessi Anggraeni di Jember, Jumat.
Menurutnya, KPU tidak bisa menerima pendaftaran Faida sebagai peserta Pilkada 2024 karena ada beberapa dokumen persyaratan yang kurang, di antaranya persyaratan partai pengusung.
"Dua partai yang mengusung Bu Faida yang dijadikan syarat dukungan harus dokumen asli, bermaterai, dan tanda tangan basah yang harus dibawa saat melakukan pendaftaran. Namun, beliau tidak membawa itu sehingga tidak bisa kami terima," tuturnya.
Dengan demikian, lanjut dia, KPU Jember hanya menerima pendaftaran dua bakal pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, yakni pasangan M. Fawait-Djoko Susanto yang mendaftar pada Rabu (28/8) dan pasangan petahana Hendy Siswanto-M. Balya Firjaun Barlaman yang mendaftar pada Kamis (29/8).
Faida kepada sejumlah wartawan mengaku sudah berusaha maksimal untuk bisa maju sebagai peserta Pilkada 2024, namun gagal memenuhi harapan para pendukungnya.
"Saya sudah menyampaikan kepada para pendukung yang menginginkan saya maju pilkada. Saya sudah berusaha, tetapi Tuhan punya rencana lain dan dinamika politiknya ada grup koalisi besar yang menyebabkan partai-partai tidak ingin berpisah dalam satu grup," katanya.
Ia mengklaim ada dua partai di DPRD Jember yang akan memindahkan dukungan kepadanya, namun waktunya tidak cukup membawa formulir B1-KWK yang asli ke KPU Jember hingga batas akhir pendaftaran pilkada ditutup.
"Saya menyampaikan kepada seluruh pendukung, relawan, tim sukses yang mengharapkan saya ikut kontestasi Pilkada Jember, saya mohon maaf karena tidak berhasil ikut maju pada Pilkada 2024," ujarnya.
Berita Terkait
Unhas dan Universitas Jember jalin kerja sama pendidikan kesehatan
Rabu, 1 Mei 2024 18:52 Wib
Puluhan warga Jember Jawa Timur diduga keracunan massal akibat makanan takjil
Senin, 1 April 2024 8:04 Wib
Gempa magnitudo 5 guncang wilayah Jember Jawa Timur
Jumat, 1 Maret 2024 7:38 Wib
Polri: Pemilik akun pengancam Anies ditangkap di Jember
Sabtu, 13 Januari 2024 15:34 Wib
Ketua MA meminta aparatur peradilan tingkatkan inovasi dan layanan
Senin, 11 Desember 2023 14:54 Wib
Tiga tim mahasiswa Unhas berlaga di ajang Abdidaya Ormawa 2023 di Jember
Jumat, 8 Desember 2023 10:08 Wib
KPK: Belanja hibah dan bansos rawan penyimpangan jelang Pemilu 2024
Jumat, 27 Oktober 2023 0:19 Wib
Mahfud MD enggan berkomentar terkait namanya masuk bursa cawapres 2024
Senin, 25 September 2023 13:39 Wib