Makassar (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membawa kabar gembira bagi seluruh civitas Universitas Hasanuddin Makassar, karena ia merupakan alumni Fakultas Pertanian Unhas bangga atas penghargaan Agricola Medal dari Badan Pangan Dunia (FAO) yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia.
"Kabar gembira itu adalah penghargaan Agricola Medal yang baru diperoleh kembali di saat Menteri Pertaniannya alumni Fakultas Pertanian Unhas," ujar Mentan Andi Amran Sulaiman saat menyampaikan Kuliah Umum bertemakan "Smart Farming, Pertanian Presisi dan Pertanian Masa Depan" di Makassar, Selasa.
Agricola Medal adalah penghargaan Badan Pangan Dunia FAO atas peran dan kontribusi Indonesia dalam melakukan transformasi sistem pertanian berkelanjutan. Penghargaan ini diterima langsung oleh Presiden RI Joko Widodo beberapa waktu lalu.
Mentan mengatakan Unhas merupakan kampus tempat Andi Amran Sulaiman menimba ilmu semasa kuliah dulu.
Agricola Medal terakhir kali diperoleh Indonesia tahun 1984 dan diterima langsung oleh Presiden Soeharto. Artinya, lebih dari 40 tahun Indonesia baru kembali meraihnya, katanya.
Dalam materi kuliahnya, Mentan menjelaskan bahwa pertanian berkelanjutan terus dikerjakan melalui berbagai program strategis seperti food estate, optimasi lahan, perluasan areal tanam, pompanisasi hingga membangun smart farming di berbagai daerah.
Sebagai contoh, Indonesia merupakan negara pertanian terbesar di dunia yang berhasil menerapkan berbagai teknologi penghemat air khususnya untuk produksi tanaman tebu. Mulanya, tanaman tersebut diprediksi gagal, namun seiring berjalannya waktu Indonesia mampu memproduksi gula secara mandiri.
"Dalam hal ini, sebagai ilmuwan kita harus selalu bertanya pada ahli. Tapi jangan bertanya pada ahli yang gagal di pekerjaan tersebut. Karena dia hanya akan membuat anda pesimis," katanya.
Berikutnya, kata Mentan, Indonesia saat ini tengah membangun pertanian modern di berbagai daerah. Salah satunya yang saat ini dikerjakan pemerintah di Merauke Papua. Di sana, semua pengerjaan pertanian dilakukan melalui pemanfaatan teknologi seperti drone dan combain harvester.
"Merauke dan pembangunan klaster modern lainnya adalah jawaban atas upaya kita menghilangkan kesenjangan antara Indonesia dan negara lain," katanya.
Kementerian Pertanian tengah menggencarkan program perluasan areal tanam melalui pompanisasi sebagai upaya pemerintah dalam mengantisipasi darurat pangan yang melanda sejumlah negara akibat gelombang panas paling ganas.
Ia menjelaskan, El nino datang menghantam. Kekeringan melanda dan negara ini butuh makan, sedang produksinya tidak memenuhi.
"Inilah yang dihadapi negara kita. Makanya pompanisasi dilakukan sebagai upaya cepat untuk mengatasi kekeringan ekstrem akibat el nino. Selanjutnya kita cetak sawah, diharapkan kebutuhan dalam negeri akan dapat disuplai dari produksi sendiri," jelasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Pertanian bawa kabar gembira bagi Unhas
Berita Terkait
CEO PT PAL Kaharuddin paparkan kebangkitan peradaban maritim di Unhas
Sabtu, 12 Oktober 2024 0:04 Wib
Vice Presiden PBB untuk Asia memberi kuliah umum di Unhas
Rabu, 2 Oktober 2024 19:11 Wib
Politeknik ATI Makassar gelar kuliah perdana Kelas Kerjasama Industri Internasional
Senin, 23 September 2024 14:44 Wib
Profesor asal Jepang bahas genetika keanekaragaman hayati di Unhas
Minggu, 22 September 2024 22:29 Wib
Menteri KKP tekankan ekonomi biru untuk jaga ketahanan pangan
Kamis, 29 Agustus 2024 20:53 Wib
Mahasiswa Politeknik ATI Makassar berpeluang kerja meski belum lulus kuliah
Rabu, 31 Juli 2024 16:09 Wib
Mantan Hakim Agung Gazalba Saleh minta blokir rekening dibuka untuk bayar kuliah anak
Senin, 8 Juli 2024 15:30 Wib
Wali Kota Makassar mengharapkan peran ICMI di tengah krisis moral
Rabu, 12 Juni 2024 19:27 Wib