Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) provinsi itu pada Januari 2025 naik 1,95 persen dari 121,01 pada bulan sebelumnya menjadi 123,38.
"Bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan pada Januari 2025 tercatat sebesar 123,38, yang menunjukkan kenaikan sebesar 1,95 persen dibandingkan dengan NTP bulan Desember 2024 yang sebesar 121,01," ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan, Aryanto di Makassar, Senin.
Dia mengatakan peningkatan NTP itu terjadi di seluruh subsektor pertanian, antara lain subsektor tanaman pangan yang mengalami kenaikan 1,22 persen, subsektor hortikultura yang meningkat 4,50 persen.
Pada subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 3,54 persen, subsektor peternakan yang tumbuh 0,91 persen, dan subsektor perikanan yang mengalami peningkatan sebesar 0,43 persen.
Aryanto menyatakan, NTP sendiri diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) dengan indeks harga yang dibayar petani (Ib), yang merupakan indikator untuk mengukur daya beli petani di pedesaan.
"Semakin tinggi NTP, semakin baik pula tingkat kemampuan atau daya beli petani dan tentunya para petani akan semakin bahagia," katanya.
Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan, NTP di Sulawesi Selatan menunjukkan peningkatan pada bulan Januari 2025.
Hal ini disebabkan oleh kenaikan indeks harga yang diterima petani sebesar 1,63 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani mengalami penurunan sebesar 0,32 persen.