Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) pada Februari 2025 mengalami kenaikan sebesar 0,93 persen dibandingkan bulan sebelumnya. NTP Februari 2025 mencapai 124,53, meningkat dari 123,38 pada Januari 2025.
"Bahwa Nilai Tukar Petani Gabungan Provinsi Sulawesi Selatan pada Februari 2025 tercatat sebesar 124,53 yang menunjukkan kenaikan sebesar 0,93 persen dibandingkan dengan NTP bulan Januari 2025 yang sebesar 123,38," ujar Kepala BPS Sulsel Aryanto, di Makassar, Senin.
Dia mengatakan peningkatan NTP tersebut terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami peningkatan, sedangkan indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami penurunan.
It mengalami kenaikan sebesar 0,80 persen, sementara Ib turun sebesar 0,14 persen.
Aryanto mengungkapkan bahwa selain NTP, Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga mengalami kenaikan.
"NTUP bulan Februari 2025 tercatat sebesar 127,14 atau naik 0,75 persen dibandingkan bulan sebelumnya," katanya pula.
Berdasarkan subsektor, NTP Subsektor Tanaman Pangan (NTPP) tercatat sebesar 108,34, Subsektor Tanaman Hortikultura (NTPH) sebesar 126,73.
Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 184,93, Subsektor Peternakan (NTPT) sebesar 110,80, dan Subsektor Perikanan (NTNP) sebesar 111,91.
Dari lima subsektor pertanian, tiga subsektor mengalami kenaikan NTP dibandingkan bulan sebelumnya.
Subsektor Tanaman Pangan mengalami kenaikan sebesar 1,92 persen, Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,21 persen, dan Subsektor Perikanan meningkat 1,98 persen.
Sementara itu, Subsektor Hortikultura mengalami penurunan sebesar 3,72 persen dan Subsektor Peternakan turun 0,50 persen.
"Kenaikan NTP ini menunjukkan adanya peningkatan daya beli petani di Sulawesi Selatan, meskipun masih terdapat subsektor yang mengalami penurunan. BPS terus memantau perkembangan ini untuk melihat dampaknya terhadap kesejahteraan petani di daerah tersebut," ujarnya lagi.