Makassar (ANTARA) - Bupati Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan Syaharuddin Alrif mengatakan panen padi di wilayahnya mengalami peningkatan jika membandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya.
"Yang pasti itu sudah ada beberapa tempat saya ikuti untuk panen perdana dan hasilnya semuanya alami peningkatan produksi," ujar Syaharuddin Alrif usai mengikuti panen perdana padi di Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue, Sidrap, Selasa.
Saat mengikuti panen perdana, jumlah sawah di Kecamatan Dua Pitue kurang lebih 5.800 hektare, khusus Desa Bila Riawa sekitar 968 hektare.
Syaharuddin Alrif memaparkan hasil panen mengalami peningkatan signifikan sesuai dengan data yang diterimanya. Umumnya, usai panen perdana di berbagai desa dan kecamatan, ada peningkatan hingga 100 ribu ton sejak April 2025.
Ia menyebut hasil panen padi perdana pada April 2025 sudah mencapai 303 ribu ton berbanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya di angka 200 ribu ton.
“Sejak April, hasil panen kita bertambah. Tahun 2024, hasil panen di Sidrap sekitar 200 ribu ton. Tahun 2025 naik menjadi 303 ribu ton, bertambah 100 ribu ton,” katanya.
Syaharuddin kemudian menjelaskan beberapa langkah yang ditempuh dalam meningkatkan produksi. Pertama, pupuk dilancarkan. Kedua, air irigasi terjamin. Ketiga, harga gabah dikendalikan.
Ia pun mengaku jika harga gabah di Sidrap adalah yang tertinggi di Indonesia yakni dihargai Rp6.800 per kilogram atau di atas harga pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogramnya.
"Saya kontrol tiap bulan melalui rapat di rumah jabatan. Harga ditetapkan, pembayaran harus tunai, timbangan wajib milik kelompok tani, bukan pedagang. Empat belas kelompok tani di sini semuanya sudah punya timbangan. Potongan maksimal hanya 2 kilogram,” katanya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel itu memaparkan pada musim tanam ketiga di Desa Bila Riawa, benih akan diseragamkan, berlabel, dan berumur 70 hari panen.
Pemerintah juga menyiapkan obat-obatan, pupuk, serta memastikan ketersediaan air melalui Dinas PSDA. Selain itu, cetak sawah baru seluas 60 hektare telah disurvei.
“Selama enam bulan saya menjabat bupati, selain pertanian, saya juga fokus di bidang kesehatan. Saya ingatkan masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Di depan rumah, pagar dibuat seragam warna putih-biru supaya rapi, lampu teras juga dinyalakan agar terang,” katanya.

