Makassar (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan bersama Pemkot Makassar bertekad melakukan terobosan dengan menghapus stigma kampung narkoba dengan memberdayakan warga sekitar dari penyalahgunaan dan peredaran narkotika.
"Bapak wali kota, saya mau izin untuk kampung narkoba itu di Sapiria, Borta, dan Lembo tersebut. Usahakan kampung tersebut tidak ada istilah (dihapus) kampung narkoba lagi," ujar Kepala BNN-P Sulsel Brigjen Pol Budi Sajidin disela pemusnahan barang bukti 20 kilogram narkotika di Mapolrestabes Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.
Ia menjelaskan, penggerebekan yang melibatkan seribuan personil gabungan Sabtu (8/11) malam di lokasi yang disebut kampung Narkoba di wilayah Sapiria, Borta atau Kampung Borong Taipa dan Lembo masuk Kecamatan Tallo guna menekan tawuran serta transaksi peredaran narkotika.
Menurutnya, salah satu lokasi sering terjadi tawuran di wilayah Tempat Pemakaman Umum (TPU) Beroangin yang masuk kampung Sapiria. Lokasi ini diduga sering dijadikan transaksi narkoba sehingga perlu direvitalisasi.
"Itu kan di depannya kuburan (TPU Beroangin). Kalau itu digusur, di ratain, itu dijadikan kuburan benar, kan bisa. Jadi, wilayah tersebut adalah wilayah yang tidak ada IMB-nya. Di situ terjadi banyak peredaran narkoba, banyak konflik di situ," ungkap dia membeberkan.
Selain itu, konflik antarkampung ini sudah berlangsung lama. Kampung ini, diduga sengaja dibuat kumuh oleh para pemasok atau bandar narkoba sehingga tidak terdeteksi. Dugaan kuat kampung ini dijadikan tempat strategis mengedarkan barang dan menciptakan tawuran sebagai tamengnya.
"Dan (tawuran) itu sudah bertahun-tahun belakangan. Itu kerusuhan banyak menjamur dari situ. Jadi, kampung tersebut kita harus ubah menjadi kampung yang produktif. Apakah itu produksi kopi, apakah itu nanti ahli-ahli elektronik. Kita berniat untuk merubah itu menjadi baik," paparnya menyarankan.
Oleh karena itu, kata Budi, semua pihak terkait harus bekerja sama, kepolisian, pemerintah kota, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lainnya mesti berkolaborasi menghilangkan stigma kampung narkoba serta ikut memerangi peredarannya.
"Itu harus kerja sama dan kolaborasi kita semua. Yang jelas, apa yang disampaikan Bapak Kapolda, pengungkapan dan pemusnahan narkoba nantinya itu kita harus dukung semua," tuturnya.

Dari kejadian dampak tawuran seperti pembakaran rumah, kendaraan, korban kena anak panah hingga konflik antarkampung telah menjadi prioritas pengamanan oleh Kapolda Sulsel Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo.
Penggerebekan yang dilaksanakan seribuan personel gabungan pada lokasi dianggap kampung narkoba tersebut pada Sabtu (8/11) malam hingga Minggu (9/11) dini hari, lanjut dia, sengaja dilaksanakan guna mencegah kelompok-kelompok tertentu memprovokasi warga melawan petugas.
"Kalau kita masuk siang, itu berat posisinya. Takutnya kita sendiri tidak aman dan terusir (dipukul mundur). Sehingga dilaksanakan subuh-subuh dengan kekuatan yang banyak. Itu atas dukungan Bapak Kapolda, pelaksanaannya juga lancar, aman dan anggota melaksanakan secara profesional," katanya.
"Jadi tidak ada perlawanan, kemudian kembali juga selamat. Setelah itu hasil yang didapat Alhamdulillah, banyak senjata tajam, serta para pelakunya. Jadi, yang kerap terjadi perang antarkampung, malah dapati aman," ucapnya menambahkan.
Menanggapi hal tersebut Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin mendukung penuh upaya BNN-P Sulsel dan pihak kepolisian yang akan memberdayakan warga di tiga kampung itu dari penyalahgunaan dan peredaran narkotika serta menghapus stigma penamaan kampung Narkoba di Makassar.
"Kami akan turun dengan beberapa moda pemberdayaan yang akan dilakukan, dan yang lebih penting bahwa kami akan mendukung penuh apa yang disampaikan Pak Kapolda dan BNN, bahwa di Kota Makassar ini tidak akan tenang hidupnya bagi para pengedar dan pengguna narkoba," tuturnya menekankan.
Untuk itu, Pemerintah Kota Makassar siap bersama-sama seluruh pihak terkait memerangi narkoba agar masyarakat bisa hidup nyaman, serta berkomitmen memaksimalkan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat terutama di kampung-kampung yang selama ini di cap sebagai kampung narkoba.

