Ternate, 6/4 (Antara) - Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) Maluku Utara (Malut) terus berupaya meningkatkan kualitas produksi kopra para petani kelapa di daerah ini, agar harganya bisa lebih tinggi.
"Harus diakui bahwa kualitas produksi kopra petani kelapa di Malut masih relatif rendah dan inilah menyebabkan harganya di pasaran lebih rendah yakni hanya Rp5.000-an per kg," kata Ketua APKI Malut Julianus Gola di Ternate, Senin.
APKI Malut bekerja sama dengan Dinas Pertanian Malut serta Dinas Pertanian kabupaten/kota telah menyiapkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas produksi kopra petani kelapa di daerah ini, di antaranya dengan cara mengarahkan petani untuk memproduksi kopra yang bisa menghasilkan kopra yang berkualitas.
Ia mengatakan, para petani kelapa di Malut selama ini dalam memproduksi kopra umumnya dengan cara pengasapan, sehingga menghasilkan kopra yang berwarnah agak kecoklatan dan kopra seperti ini di pasaran harganya murah karena kadar minyaknya menjadi berkurang.
Para petani kelapa di Malut dalam memproduksi kopra kedepannya diupayakan lebih mengutamakan pengiringan menggunakan sinar matahari karena akan menghasilkan kopra yang berwanah putih dan kopra seperti ini banyak dibutuhkan di pasaran dan harganya pun cukup mahal yakni bisa mencapai Rp9.000-an per kg.
Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Malut Musdalifa Ilyas mengakui bahwa salah satu kendala yang dihadapi untuk meningkatkan harga kopra di Malut adalah kualitasnya yang rendah, oleh karena itu pihaknya akan membantu para petani kelapa di daerah ini untuk memproduksi kopra sesuai cara yang baik.
Di Malut banyak pengusaha yang siap membeli kopra petani dengan harga sampai Rp9.000-an per kg dengan syarat kualitas kopra sesuai yang mereka inginkan yakni berwana putih, tetapi kopra yang kualitas seperti itu sulit ditemukan di Malut, karena kopra yang ada umumnya diproduksi dengan cara diasap.
Ia menambahkan, untuk meningkatkan pendapatan petani di Malut, selain meningkatkan kualitas produksi kopra, juga terus mendorong para petani kelapa untuk memanfaatkan bagian lain dari kelapa, misalnya tempurung kelapa yang dimanfaatkan menjadi arang tempurung karena produk ini juga cukup laku di pasaran. Budi Suyanto
Berita Terkait
BMKG : Cuaca Indonesia hari ini umumnya berpotensi berawan hingga hujan
Rabu, 18 September 2024 8:29 Wib
Mayjen TNI Putranto menggantikan Mayjen Syafrial pimpin Kodam Pattimura
Jumat, 13 September 2024 17:46 Wib
Murad Ismail kembali mendaftar jadi Cagub Maluku pada Pilkada 2024
Kamis, 29 Agustus 2024 5:59 Wib
BNPB memaksimalkan pompa alkon cari korban banjir bandang di Ternate
Senin, 26 Agustus 2024 12:46 Wib
Jaksa menuntut mantan Gubernur Maluku Utara AGK 9 tahun penjara
Kamis, 22 Agustus 2024 13:31 Wib
Gempa magnitudo 5,5 guncang Ambon
Selasa, 13 Agustus 2024 7:44 Wib
BMKG : Gempa bermagnitudo 5,7 di Maluku tidak berpotensi tsunami
Selasa, 23 Juli 2024 6:38 Wib
KPK kembali memanggil putra Abdul Gani Kasuba terkait penyidikan TPPU
Senin, 22 Juli 2024 18:13 Wib