Makassar (ANTARA) -
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Selatan nomor urut 1 Danny Pomanto - Azhar Arsyad mengunjungi 80 lokasi dalam sepekan awal masa kampanye Pilkada 2024.
"Alhamdulillah, hingga Jumat (4/10), sudah ada 80 titik yang telah dikunjungi Danny-Azhar. Rinciannya, Pak Danny 46 titik sedangkan Pak Azhar 34 titik," kata Juru Bicara Danny - Azhar Asri Tadda melalui keterangan rikisnya di Makassar, Minggu.
Ia menyebut Danny telah melakukan kampanye di empat Kabupaten yakni Gowa, Takalar, Maros dan Pangkep. Sedangkan Azhar di Pinrang, Enrekang, Sidrap dan Parepare.
Pasangan berakronim DIA ini mengawali secara simbolis kampanye Pilgub pada Jumat, 27 September 2024 lalu. Danny memulainya di Sanrobone Takalar, sedangkan Azhar mengawalinya di tanah kelahirannya di Pinrang.
Asri mengatakan, jumlah titik yang telah dikunjungi oleh Cagub dan Cawagub usungan PDI-P, PKB dan PPP itu, merupakan gambaran ikhtiar sungguh-sungguh dari keduanya untuk memenangkan hati rakyat Sulsel.
"Danny - Azhar menyadari bahwa rakyat harus diberitahu dengan jelas bahwa Sulsel ini perlu diselamatkan. Nasib mereka dipertaruhkan pada momen Pilkada nanti, apakah akan lebih baik atau malah tambah buruk. Nah, DiA datang dengan visi perubahan dan perbaikan nasib rakyat," ujar Asri.
Ia mengatakan antusiasme masyarakat begitu tergambar pada setiap kunjungan Danny - Azhar. Pasalnya, yang dijelaskan kepada mereka adalah bagaimana merubah nasib dengan cara memimpin Gubernur dan Wakil Gubernur yang terbaik.
"Sambutan masyarakat begitu baik sejauh ini. Ada kerinduan melihat kehidupan yang lebih baik dimana perekonomian bisa tumbuh, kemiskinan berkurang dan pengangguran juga teratasi dengan lapangan kerja," jelas Asri.
Pada setiap kunjungan ke daerah, baik Danny maupun Azhar selalu mengawalinya dengan melakukan blusukan pagi hari ke pasar-pasar dan tempat pelelangan ikan.
"Itu adalah spot yang sangat strategis dan begitu natural melihat denyut nadi perekonomian rakyat. Dari sini sudah terasa bahwa ada masalah ekonomi serius, daya beli turun, omzet pedagang anjlok dan masih banyak lagi," beber Asri.
Karena itulah, Danny - Azhar semakin mantap mendorong program prioritas menjadikan pemerintah sebagai off-taker atau pembeli langsung produk petani dan nelayan di Sulsel.
"Tentu ini salah satu program prioritas DiA, menyelamatkan nasib petani dan nelayan yang setiap kali panen selalu menderita rugi karena harga jual yang turun, padahal mereka sudah bekerja dan keluarkan banyak modal," terang Asri.
Selain itu, sambung Asri, Danny - Azhar juga akan berusaha melunasi utang Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang jumlahnya masih sangat besar, yakni sekitar Rp1,5 triliun.
"Beban utang Pemprov Sulsel ini jadi masalah sangat serius akibat kinerja Gubernur sebelumnya yang tidak apik. Dampaknya terhadap perekonomian cukup terasa. Karena itu harus jadi prioritas untuk segera dilunasi agar program-program strategis Danny - Azhar bisa terlaksana tanpa hambatan," urai Ketua Relawan Perubahan Sulsel itu.