Makassar (ANTARA Sulsel) - Kementerian perdagangan RI untuk 2017 menganggarkan biaya sekitar Rp300 juta untuk pembinaan pengusaha waralaba di Tanah Air.
Kasubdit Distribusi Langsung dan Waralaba Direktorat Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Iqbal Shoffan Shofwan di Makassar, Jumat, mengatakan anggaran sekitar itu untuk pelaksanaan kegiatan di beberapa daerah di Indonesia.
"Untuk angka perkiraanya sekitar Rp300 juta. Untuk melaksanakan pameran waralaba ataupun pelatihan waralaba memang berbeda-beda tergantung kota seperti halnya Makassar yang menganggarkan sekira Rp60 juta - Rp70 juta," katanya.
Ia menjelaskan, anggaran pembinaan waralaba ini memang dilakukan dalam berbagai kegiatan seperti sosialisasi baik dalam dan luar negeri.
Pihaknya juga melakukan pendampingan waralaba nasional dengan cara menghadirkan pelatih khusus yang punya keahlian dan memiliki banyak pengalaman dalam dunia waralaba.
Untuk kegiatan pendampingan ini, lanjut dia, untuk setiap daerah biasanya dikumpulkan sekitar 25-30 anggota dan diberikan pelatihan khusus agar bisa menjadi pengusaha waralaba yang sukses dan dapat bersaing.
Pihaknya juga mengaku akan terus fokus mengawal dan menjaga agar proses pelatihan ini dapat berjalan lancar dan memberikan pengaruh nyata bagi masyarakat.
"Jadi pelatihnya itu bukan orang kemendag namun memang seorang coach yang punya keahlian dalam urusan waralaba. Kami juga akan terus fokus meningkatkan pembinaan pengusaha waralaba ke setiap daerah di Indonesia," ujarya.
Sementara terkait kriteria waralaba yang bisa bergabung atau didaftarkan ke kemendag, dirinya mengaku ada beberapa penilaian yang harus dilewati agar bisa mendapatkan rekomendasi dari pihak kementerian.
Di antaranya punya standar operasional yang tertulis dan terbukti punya keuntungan, kemudian juga punya hubungan sistem yang berkesinambungan serta punya izin atau terdaftar. Kriteria waralaba yang punya klasifikasi inilah yang dapat didaftarkan ke Kemendag.