Jakarta (Antaranews Sulsel) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berupaya mendorong ekspor bahan bangunan dari dalam negeri, salah satunya melalui keikutsertaan dalam pameran bahan bangunan bertaraf internasional Indobuildtech 2018, di ICE-BSD, Tangerang, Banten, pada 2-6 Mei 2018.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda mengatakan bahwa pertumbuhan ekspor bahan bangunan Indonesia ke beberapa pasar nontradisional dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren positif.
"Hal itu menggembirakan dan semakin mendorong Kementerian Perdagangan untuk terus menggenjot ekspor dan memperluas akses pasar produk tersebut," kata Arlinda, dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Kamis.
Arlinda menjelaskan, di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan, seperti Filipina dan Sri Lanka, ekspor produk bahan bangunan Indonesia tumbuh di atas 20 persen. Sedangkan di kawasan Timur Tengah, seperti Yordania, tumbuh 68 persen.
Tercatat, total ekspor produk bahan bangunan Indonesia pada tahun 2017 mencapai 1,54 miliar dolar AS, dengan lima negara utama tujuan ekspor utamanya adalah Thailand, Singapura, Jepang, Malaysia, dan Australia.
"Produk-produk utamanya seperti pipa, barang-barang keramik, semen, sekrup dan baut dari besi atau baja, serta pipa selubung (casing) untuk pengeboran," ujar Arlinda.
Dalam pameran tersebut, paviliun Kemendag menempati area seluas 108 meter persegi dan menampilkan 11 pelaku usaha Indonesia berorientasi ekspor.
Pameran tersebut diikuti 260 perusahaan Indonesia dan 228 perusahaan mancanegara dari 16 negara.
Selain itu, sebanyak 32 asosiasi bahan bangunan, arsitek interior, dan konstruksi, serta 27 perguruan tinggi dari 32 fakultas ikut dalam pameran ini.