Kupang (ANTARA Sulsel) - Wakil Bupati Lembata, Nusa Tenggara Timur Viktor Mado Watun menegaskan, penangkapan ikan paus secara tradisional yang dilakukan para nelayan Lamalera sama sekali tidak mengganggu biota laut maupun merusak terumbu karang.
Penangkapan ikan paus ini juga sudah mendapat pengakuan dunia internasional dan mendapat izin dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sehingga tidak ada aturan yang bisa melarang aktivitas nelayan Lamalera, kata Viktor Mado Watun di Kupang, Selasa.
Dia mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan Antara melalui telepon, terkait pemberlakuan Permen KKP Nomor: 2 Tahun 2015 tentang pelarangan penggunaan pukat hela dan tarik dan dampaknya terhadap pengembangan kearifan lokal di sejumlah daerah di Indonesia seperti penangkapan ikan paus di Lembata.
Menurut dia, Permen KKP itu melarang para nelayan untuk tidak menggunakan pukat harimau dalam melakukan operasi penangkapan ikan di wilayah perairan Indonesia.
Dalam kaitan dengan penangkapan ikan paus, peralatan yang digunakan para nelayan sangat sederhana, mulai dari alat tangkap dan perahu yang digunakan nelayan.
"Lalu dampaknya terhadap biota laut apa?" ucap Viktor Mado Watun dalam nada tanya.
Karena itu, penangkapan ikan paus yang sudah menjadi tradisi bagi penduduk Lamalera tetap akan dilakukan, sepanjang aktivitas tersebut tidak mengganggu sumber daya laut.
Apalagi, tradisi ini sudah menjadi kelender budaya yang menyedot wisatawan dari berbagai negara untuk datang ke Lamalera, tuturnya.
Mengenai nelayan daerah, dia mengatakan para nelayan daerah yang melakukan penangkapan ikan di wilayah perairan juga hanya menggunakan kapal kecil bertonase 5-10 (Gross Tonage).
Peralatan tangkap ini merupakan bantuan pemerintah yang sudah mempertimbangkan dampaknya terhadap sumber daya laut.
Artinya tidak ada masalah dengan Permen KKP karena hanya berdampak pada perusahan-perusahan besar, yang selama ini menguasai wilayah perairan, ujar Viktor Mado. Chandra HN
Berita Terkait
BPIP: Megawati ke Vatikan bagian dari diplomasi Pancasila
Rabu, 20 Desember 2023 10:33 Wib
Megawati akan menemui Paus Fransiskus bahas nominasi Zayed Award
Minggu, 17 Desember 2023 14:01 Wib
Paus Fransiskus menyebut serangan Israel di Gaza "terorisme"
Jumat, 1 Desember 2023 14:37 Wib
Paus Fransiskus berharap jeda kemanusiaan di Jalur Gaza diperpanjang
Kamis, 30 November 2023 13:26 Wib
Film dokumenter tradisi berburu paus Lamalera NTT diputar di Tokyo
Senin, 28 Agustus 2023 13:29 Wib
KKP menangani 25 kejadian mamalia terdampar pada 2022
Minggu, 22 Januari 2023 14:28 Wib
Paus Fransiskus kembali menegaskan seruan akhiri perang di Ukraina
Selasa, 10 Januari 2023 11:50 Wib
Pengadilan Vatikan mendengarkan rekaman percakapan kardinal-Paus Fransiskus
Jumat, 25 November 2022 9:23 Wib