Makassar (ANTARA Sulsel) - Presiden Direktur PT Kelola Mina Laut (KML) Food, Mohammad Nadjikh, dicalonkan menjadi Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Periode 2015 - 2020.
Pencalonan Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jawa Timur tersebut disampaikan oleh pengurus MEK PP Muhammadiyah, Bambang Wijanarko, dalam Silaturahmi Saudagar Muhammadiyah di Wisma Kalla, Makassar, Selasa.
Acara yang dibuka Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsudin tersebut menampilkan Mohammad Nadjikh, Pendiri Wardah Group, Dra Nurhayati Subarkah Apt, Pendiri Margaria Group, Herry Zudianto SE MM, Dirut Kalla Grup, Fatimah Kalla, Dirut Bank Bukopin Syariah, Riyanto.
Selain itu juga menghadirkan Pendiri Ika Muda Grup yang juga Ketua Umum MPP PAN, Sutrisno Bachir.
Mohammad Nadjikh mengatakan dirinya bersedia memimpin MEK PP Muhammadiyah 2015 - 2020 dengan dua syarat yakni gedung yang diberikan Sutrisno Bachir kepada Muhammadiyah diberikan ke MEK kemudian pengurus bersedia bekerja secara penuh.
Nadjikh mengatakan problem yang dihadapi MEK tergantung dari pimpinannya.
"Semua itu tergantung dari leader-nya. Harus menyukai action. Yang terpenting gagasan-gagasan yang dirumuskan jangan hanya di-seminarkan tetapi yang penting adalah di-eksekusi secara nyata. Jadi yang penting terjun ke bawah," katanya.
Dia menegaskan yang terpenting dari pengurus pusat adalah melakukan fungsi koordinasi.
"Lebih baik mempunyai program satu tetapi bisa berjalan dengan baik daripada banyak program tetapi tidak berjalan. Bagaimana menjalankan program dengan baik, bagaimana menjalankan network dengan baik," katanya.
Kalau dia nanti terpilih, ujar Nadjikh, maka pihaknya akan mewujudkan Muhammadiyah Incorporated yang menyatukan semua amal usaha Muhammadiyah dan menjadikan amal usaha tersebut sebagai BUMN-nya Muhammadiyah.
Perusahaan yang didirikan Nadjikh, PT Kelola Mina Laut saat ini menaungi 25 perusahaan dan menampung sekitar 14.00 tenaga kerja.
Sebelumnya Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Din Syamsuddin mengeluhkan kinerja MEK pusat yang belum berjalan secara optimal.
Din juga menceritakan banyaknya peluang-peluang bisnis bagi Muhammadiyah namun belum bisa dikerjakan secara optimal.
Berita Terkait
PKB menunggu tawaran koalisi pemerintahan Presiden terpilih Prabowo
Minggu, 5 Mei 2024 19:43 Wib
Pengamat: Presidential Club dapat menjembatani perbedaan Presiden terdahulu
Minggu, 5 Mei 2024 14:55 Wib
Jokowi tegaskan susunan kabinet mendatang hak prerogatif Presiden Terpilih
Jumat, 3 Mei 2024 19:25 Wib
Presiden Joko Widodo pimpin rapat penanganan pengungsi Gunung Ruang
Jumat, 3 Mei 2024 15:23 Wib
Istana menanggapi rencana Prabowo bentuk "Presidential Club"
Jumat, 3 Mei 2024 13:20 Wib
Prabowo menghadiri upacara HUT Kopassus ke 72 di Cijantung
Selasa, 30 April 2024 10:45 Wib
Basuki sebut Presiden Jokowi "down" saat gol timnas dianulir wasit
Selasa, 30 April 2024 6:34 Wib
Jokowi memperkenalkan Prabowo pada pemimpin baru Singapura
Senin, 29 April 2024 18:41 Wib