Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbarta) mencatat realisasi penerimaan pajak di Sulawesi Selatan hingga April 2023 mencapai Rp4,02 triliun atau 32,55 persen dari target 2023 sebesar Rp12,38 triliun.

Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sulawesi Selatan Supendi di Makassar, Kamis, mengatakan capaian realisasi penerimaan pajak di Sulsel ini tumbuh 17,66 persen jika dibanding periode yang sama tahun 2022.

"Kinerja penerimaan ini ditopang oleh pertumbuhan aktivitas ekonomi yang terus meningkat setelah pandemi COVID-19 mereda," ujarnya.

Supendi mengatakan kontribusi penerimaan pajak bersumber dari pajak pertambahan hasil (PPh) yang berkontribusi Rp2,26 triliun atau tumbuh 1,3 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara, target PPh sebesar Rp6,32 triliun.

Diikuti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPn BM) mencapai Rp1,714 triliun dari target Rp5,81 triliun atau tumbuh 51 persen.

Sementara, penerimaan sektor pertambangan mineral, batu bara, dan sektor lainnya (PBB P5L) telah tercapai Rp2,44 miliar dari target Rp73,5 miliar atau kontraksi minus 41,5 persen dari periode sebelumnya.

Untuk pajak lainnya target Rp168 miliar dan baru terealisasi sebesar Rp46 miliar. Penerimaan pada sektor ini alami kontraksi minus sembilan persen dari periode sebelumnya.   Supendi mengatakan kinerja penerimaan pajak yang cukup baik ini dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang meningkat pada bulan sebelumnya, serta terkait dampak implementasi UU tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Menurut dia, sektor yang berperan besar dalam pertumbuhan penerimaan pajak Sulsel adalah perdagangan yang berkontribusi 24 persen atau sekitar Rp980 miliar atau tumbuh lima persen (yoy).

Kemudian, sektor administrasi pemerintahan juga berkontribusi 13 persen yakni sebesar Rp530 miliar atau tumbuh 77 persen (yoy), serta sektor industri pengolahan yang berkontribusi 10 persen atau Rp400 miliar.

Sektor selanjutnya yang berperan besar adalah jasa keuangan dengan kontribusi 10 persen atau sekitar 400 miliar serta sektor pertambangan berkontribusi 9 persen atau sekira Rp370 miliar dengan tingkat pertumbuhan 84 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Pewarta : Muh. Hasanuddin
Editor : Redaktur Makassar
Copyright © ANTARA 2024