Makassar (Antara Sulsel) - Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibaningrum mengatakan, sebanyak 1.200 IKM ditargetkan terjangkau Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan hingga akhir 2017.

"Khusus tahun ini kami telah memediasi IKM yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendapatkan KUR pada Bank BNI," kata Gati disela-sela Workshop E-Smart IKM di Makassar, Selasa.

Dia mengatakan, untuk tahun depan ditargetkan bertambah 5.000 IKM lagi mendapatkan KUR dan 2018 juga 5.000 IKM, sehingga semakin banyak yang dapat menikmati KUR untuk mengembangkan usahanya.

Menurut Gati, dalam membantu IKM memperoleh KUR pihak Kemenperin akan menyasar bank lainnya. Sedang E-Smart IKM ini akan menyasar usaha yang bermodal Rp1 miliar - Rp15 miliar. Dengan mendukung kelompok usaha menengah ini, juga akan memberikan multiplier efek untuk usaha kecil di bawahnya.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, agar IKM dapat berkompetisi di pasar bebas dan menghadapi perkembangan pasar digital, pihak Kemenperin menggelar workshop E-Smart IKM yang akan membantu dalam mengambil foto produk, sehingga menarik.

"Termasuk membuat website dan kemudian mengunduh produknya untuk dipasarkan secara luas melalui sistem daring," katanya.

Gati mengatakan, produk yang dihasilkan ke depan mengarah pada "safety food" dan nnovation food", sehingga penting mengajarkan IKM itu digital ekonomi.

Adapun produk yang dikhususkan Kemenperin dalam pengembangan E-Smart IKM adalah produk fashion, herbal, kecantikan, makanan, minuman, furniture, logam, industri kreatif dan perhiasan.

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024