Makassar (ANTARA) - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Selatan (Sulsel) bekerjasama Pemerintah Kota Parepare sosialisasikan Hak Kekayaaan Intelektual (HKI) kepada para pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM).
"Dengan legalitas Hak Kekayaan Intelektual, maka produk-produk IKM akan dapat menembus pasar yang lebih luas, termasuk swalayan dan supermarket," kata Plt. Kepala Dinas Perdagangan Kota Parepare, Prasetyo Catur saat membuka sosialisasi HKI di Parepare, Sulawesi Selatan, Kamis (19/10).
Prasetyo juga menekankan agar para pelaku usaha sadar akan pentingnya HKI untuk mendukung kemajuan usahanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Hukum (Yankum) Kemenkumham Sulsel Mohammad Yani mengulas tentang Urgensi Pendaftaran Merek dan Pelindungan Hukumnya bagi Para Pelaku IKM
Yani mengajak para pelaku IKM untuk mengenal lebih dalam terkait merek, termasuk makna merek, fungsi, hal-hal yang menyebabkan pendaftaran merek ditolak atau tidak dapat didaftar serta tips-tips agar permohonan merek bisa diterima.
"Pada intinya pendaftaran merek menganut prinsip first to file, yang berarti siapa yang duluan mendaftar ia yang berhak hak atas merek tersebut, bukan siapa yang duluan membuat atau menggunakan. Pelindungan merek dimulai saat tanggal diajukan permohonan pendaftaran", ucap Yani.
Sedangkan Operator Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkumham Sulsel Johan Komala Siswoyo memaparkan materi tentang prosedur atau tata cara pendaftaran merek bagi pelaku IKM.
Johan menyampaikan tahapan-tahapan yang harus dilakukan dan dilalui dari mulai pengajuan permohonan merek hingga merek tersebut terdaftar dan terbit sertifikatnya.
Kegiatan Sosialisasi Hak Kekayaan Intelektual ini sendiri merupakan implementasi Kerjasama antara Kanwil Kemenkumham Sulsel dengan Pemerintah Kota Parepare yang diteken pada Juli 2023 saat pelaksanaan Mobile IP Clinic Sulawesi Selatan.
Hal ini sesuai dengan arahan Kepala Kantor Wilayah, Liberti Sitinjak dan dukungan Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM, Hernadi untuk lebih memasyarakatkan Kekayaan Intelektual di Sulawesi Selatan, salah satunya melalui langkah mendekatkan layanan KI kepada masyarakat dengan "menjemput bola" ke daerah.
“Lakukan layanan KI secara jemput bola dan beri pemahaman kepada masyarakat agar ketertarikan IKM semakin meningkat sehingga dapat mendorong Kemajuan IKM Kota Parepare,” ungkap Liberti.(*/Inf)