Makassar (ANTARA News) - Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ditargetkan rampung 2010 untuk mengatasi kendala krisis daya listrik di Sulsel.
"Sampah di Kota Makassar dan sekitarnya mencapai 3.100 meter kubik per hari merupakan potensi PLTS untuk mengatasi krisis daya listrik di daerah ini," kata Kepala Bidang Promosi Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sulsel Sukarniati Kondolele di Makassar, Senin.
Menurut dia, sebanyak sepuluh proyek yang menjadi prioritas Pemprov Sulsel dan salah satu diantaranya yakni PLTS yang ditargetkan rampung pada 2010.
Dia mengatakan, sampah yang cukup berlimpah setiap hari itu memanfaatkan lahan tempat pembuangan akhir (TPA) sekitar 14,5 hektare (ha) di Kawasan Antang, Makassar. Sedang untuk pengembangan TPA Terpadu akan berada di lokasi Makassar, Sungguminasa (Gowa), Maros dan Takalar (Maminasata).
"Proyek tersebut dikembangkan dengan pihak ketiga. Selain proyek tersebut menjadi prioritas Pemprov, proyek jaringan kereta api jalur Makassar - Parepare diharapkan bisa terlaksana 2011," katanya.
Jaringan KA tersebut sepanjang 155 kilometer (Km) dan kini sedang dilakukan "visibility study" (studi kelayakan) dengan anggaran sekitar Rp6 miliar. Proyek tersebut sudah memiliki calon investor dari Korea dan China.
Sedang untuk proyek pembibitan dan penggemukan sapi terpadu, lanjut Sukarniati, kini terdapat tersedia lahan sekitar 3.500 ha di Kabupaten Takalar, Gowa dan daerah lainnya di Sulsel dalam menyukseskan target satu juta ekor sapi pada 2013.
"Sapi merupakan salah satu dari enam komoditas unggulan Sulsel yang diharapkan 2013 dapat mencapai satu juta ekor dari jumlah populasi 2009 yang baru mencapai 698 ribu ekor," katanya.
Lima komoditas unggulan lainnya adalah beras, jagung, rumput laut, kakao dan udang. Khusus komoditas beras pada 2009 produksinya mencapai 4,4 juta ton dan pada 2013 ditargetkan mencapai 5,25 juta ton. (T.S036/M012)

