Makassar (ANTARA) - Pemerintah Australia mengaku serius untuk membantu total pengembangan sapi yang akan menyokong Sulsel sebagai lumbung daging nasional ke depan.
Bentuk keseriusan itu, Australia mengirim delegasi ke Sulsel untuk meninjau daerah yang bisa dijadikan basis pengembangan sapi.
Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah menilai kerja sama dengan Australia memiliki arti yang sangat penting bagi Indonesia secara umum dan lebih khusus lagi bagi Sulsel yang sedang menggalakkan program penggemukan sapi.
"Target Pemprov Sulsel untuk jadi lumbung daging nasional segera terwujud," ujar Nurdin Abdullah saat menerima delegasi Australia di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin.
Rombongan dipimpin Konsulat Jenderal Australia di Makassar Richard Mathews. Delegasi Australia ini akan melihat potensi pengembangan sapi di Parepare, Sidrap, Enrekang, Bone, Polopo, Masamba, Seko dan Rampi.
Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu menjelaskan, potensi kerjasama dengan Australia sangat besar dan memiliki nilai ekonomi tinggi untuk kesejahteraan rakyat.
Nurdin Abdullah, menjelaskan Australia memiliki ahli dalam sektor peternakan. Sementara Pemerintah Sulsel, memiliki program mengembalikan status sebagai produk ternak.
Sebagai negara tropis, Nurdin Abdullah mengaku malu jika Indonesia selalu mengimpor daging.
Ia juga berharap kunjungan delegasi Australia ke beberapa daerah di Sulsel, memberi sebuah nuansa baru bagi daerah ini untuk betul-betul merealisasikan proyek pengembangan dan penggemukan peternakan.
Diketahui Seko dan Rampi di Luwu Utara memiliki potensi yang besar untuk pengembangan peternakan sapi. Nurdin Abdullah berharap, ke depan di Sulsel menjadi daerah penghasil daging dan juga susu.
Apalagi, beberapa peternak di Sulsel sudah sukses mengembangkan sapi dengan berat 1.8 ton per ekor yang ada di kabupaten Bone.
"Kalau semua daerah khususnya di Seko dan Rampi bisa. Saya yakin, upaya jadikan Sulsel sebagai lumbung daging nasional akan cepat terealisasi," katanya.
Konsulat Jenderal Australia di Makassar Richard Mathews mengaku pihaknya bersedia menyediakan indukan sapi untul merealisasikan program Pemerintah Sulsel sebagai daerah penghasil utama daging di Indonesia.
Richard berharap ke depan di Sulsel, ada standard yang baku dalam pengembangan peternakan sapi dan proses pemindahan ternak sapi dari daerah yang satu ke daerah tujuan.
"Rumah potong hewan juga harus standar," katanya.
Berita Terkait
Ekspor Sulsel Maret 2024 capai Rp190 juta dolar AS, meningkat 40 persen
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
Turis Malaysia mendominasi kunjungan wisatawan ke Sulsel pada Maret 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
BPS: Sulbar provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik
Kamis, 2 Mei 2024 20:10 Wib
BPS : inflasi Sulsel per April 2024 lebih rendah dari nasional
Kamis, 2 Mei 2024 15:59 Wib
BNI danai akuisisi PLTB Sidrap Sulawesi Selatan oleh Barito Group
Kamis, 2 Mei 2024 11:40 Wib
Harga emas Antam naik nenjadi Rp1,327 juta per gram
Kamis, 2 Mei 2024 10:11 Wib
Pemkab Bulukumba : Pemerintah desa mulai menerapkan transaksi non tunai
Kamis, 2 Mei 2024 5:51 Wib
Belanda menjajaki peluang kerja sama di IKN
Rabu, 1 Mei 2024 19:43 Wib