Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan kenaikan beberapa komoditas pangan khususnya cabai menjadi pendorong inflasi 0,36 persen pada Agustus 2019.
"Terdapat 10 komoditas yang menjadi pendorong inflasi dan di peringkat pertama atau tertinggi adalah kebutuhan dapur," ujar Kepala BPS Sulawesi Selatan Yos Rusdiansyah di Makassar, Senin.
Ia mengatakan pada Agustus 2019 ini tingkat inflasi masih cukup moderat di angka 0,36 persen dan posisi Provinsi Sulawesi Selatan dari provinsi lainnya itu berada di tengah-tengah.
"Kelompok bahan makanan sangat tinggi memicu inflasi Sulsel pada September ini. Biasanya ini dipengaruhi banyak faktor, bisa cuaca dan bisa juga karena permintaan meningkat," katanya.
Yos menyebutkan kelompok bahan makanan menyumbang inflasi 0,177 persen, diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,95 persen; sandang 0,55 persen.
Untuk kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,21 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,10 persen serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,06 persen.
"Dari 10 kelompok pengeluaran, hanya satu kelompok yang deflasi yakni kesehatan sebesar -0,006 persen. Sedangkan sisanya itu mencatat inflasi," katanya.
Dengan inflasi 0,36 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-Agustus 2019 Sulawesi Selatan tercatat sebesar 2,28 persen dan laju inflasi year on year (yoy) sebesar 2,84 persen.
Berita Terkait
PJ Gubernur Sulbar: Kemendagri apresiasi upaya pengendalian inflasi
Jumat, 3 Mei 2024 21:22 Wib
BPS: Sulbar provinsi dengan pengendalian inflasi terbaik
Kamis, 2 Mei 2024 20:10 Wib
BPS : inflasi Sulsel per April 2024 lebih rendah dari nasional
Kamis, 2 Mei 2024 15:59 Wib
Wali Kota Makassar dan Pj Bupati Jeneponto MoU soal pengendalian inflasi
Rabu, 1 Mei 2024 20:02 Wib
Penjabat Bupati Mamasa: Kemendagri mengapresiasi upaya tekan inflasi
Selasa, 30 April 2024 0:13 Wib
Kemendagri minta Pemkot Palopo menyusun ketersediaan bahan pokok
Jumat, 26 April 2024 0:16 Wib
Pemprov Sulbar kembali gelar gerakan pangan murah
Kamis, 25 April 2024 19:07 Wib
Menakar dampak konflik Iran-Israel terhadap ekonomi RI
Senin, 22 April 2024 13:12 Wib