Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengusulkan menghibahkan lahan di atas bangunan Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Growth Center termasuk yang berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar.
Nurdin di rapat Pembahasan Growth Center di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Sabtu, mengatakan pertemuan ini penting untuk menyamakan persepsi dan meninggalkan ego sektoral.
Pemprov memiliki tanah sedangkan bangunan dimiliki oleh pihak lain. "Jadi kalau saya sekarang, berapa bangunan yang milik APTISI di situ, kita usulkan (lahannya) untuk kita hibah," kata Nurdin.
"Terkait lahirnya surat pengosongan. Saya memahami, bagi Korsupgah KPK bahwa yang penting itu haknya Pemprov harus dikembalikan," kata Nurdin Abdullah.
Selama ini, Kopertis Wilayah IX Sulawesi (sekarang LLDikti) mendapat kepercayaan mengelola gedung Growth Centre yang selama ini dimiliki Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah IX A Sulawesi untuk dijadikan sebagai pusat pendidikan dan proses belajar mengajar.
Ia menambahkan Pemprov saat ini sedang melakukan pengamanan aset, termasuk menyurat ke kabupaten untuk mengajukan hibah terkait rumah jabatan wakil bupati yang menjadi milik Pemprov Sulsel.
"Kita duduk sama KPK, saya bilang, saya mau ini. Inj bagian dari inovasi kita, dia bilang (pihak KPK) 'Silahkan Pak Gubernur, yang penting kami datang untuk menertibkan aset yang dikelola pihak ke tiga," kata Gubernur.
Terkait bangunan APTISI di lahan Growth Center ini, Nurdin menyampaikan agar perguruan tinggi dapat berinovasi dan melahirkan sumber daya manusia yang unggul.
"Kita jadikan itu jadi pusat pertumbuhan beberapa inovasi perguruan tinggi yang lain, kita bisa wujudkan di situ. Ini sejalan dengan visi Presiden Jokowi dengan SDM Unggul," katanya.
Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi Prof. Dr. Jasruddin mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur dengan menggelar rapat dan keputusan yang dinilainya tepat.
"Sangat rasional sekali cara berpikir Pak Gubernur dan itu insyaallah akan menjadi modal juga untuk LLDikti untuk mengembangkan perguruan tinggi swasta di Sulawesi, terkhusus di Sulawesi Selatan," ujarnya.
Jika telah diberikan kepada LLDikti secara penuh untuk mengelolanya, maka pihaknya akan menjadikannya sebagai pusat pengembangan perguruan tinggi.
"Jadi kalau kita kembangkan laboratorium akan bakal lebih bagus. Saya sangat berterima kasih, mengapresiasi kebijakan Pak Gubernur dengan sangat cerdas bisa merespon keinginan kami," ucapnya.
Saat mendapatkan surat pengosongan tersebut, dirinya mengaku bahwa jika memang hak Pemprov maka akan diberikan ke Pemprov, namun harus jelas. Di satu sisi juga pihak juga telah memiliki bangunan di sana. Apalagi terdapat perguruan tinggi yang memanfaatkan bangunan untuk belajar sementara, karena bangunan kampus tersebut sedang dibangun.
"Itu akan membantu perguruan tinggi, terutama yang kecil-kecil, yang tidak mungkin mengembangkan Laboratorium sendiri. Itu sebenarnya ide yang paling cemerlang dari Pak Amirudin (Mantan Gubernur Ahmad Amiruddin)," katanya.
Hadir dalam pertemuan itu diantaranya Kepala LLDIKTI Wilayah IX Sulawesi Jasruddin dan jajaran, Ketua APTISI Wilayah IX Ma'ruf Hafidz, Ketua APTISI Luwu Raya Nilawati Uly, rektor, ketua dan direktur perguruan tinggi swasta se-Sulsel.*
Berita Terkait
Kemenkumham audiensi dengan Pj Gubernur Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 7:56 Wib
Penetapan anggota DPRD terpilih pada empat daerah di Sulsel ditunda
Jumat, 3 Mei 2024 6:56 Wib
Fatayat NU Sulsel memperkuat kemitraan dengan Kemenag Sulsel
Jumat, 3 Mei 2024 0:34 Wib
Ekspor Sulsel Maret 2024 capai Rp190 juta dolar AS, meningkat 40 persen
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
Turis Malaysia mendominasi kunjungan wisatawan ke Sulsel pada Maret 2024
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib
Peringatan Hardiknas tingkat Provinsi Sulawesi Selatan bertabur penghargaan
Kamis, 2 Mei 2024 20:09 Wib
Tiga parpol berkomunikasi bahas koalisi hadapi 24 Pilkada di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 19:55 Wib
Pansus DPRD Sulsel terus matangkan Raperda Kesehatan Ibu dan anak
Kamis, 2 Mei 2024 18:27 Wib