Jembatan Bojo Kabupaten Barru diinstruksikan segera diperbaiki
Makassar (ANTARA) - DPRD Provinsi Sulawesi Selatan melalui Komis D membidangi pembangunan menginstruksikan pihak terkait segera memperbaiki jembatan Bojo, di Kabupaten Barru yang lantainya amblas terjatuh ke sungai Bojo bersamaan dengan mobil pengangkut pupuk pada Kamis malam (13/2)..
"Untuk jembatan Bojo kita cepat mendorong untuk supaya diperbaiki kembali," sebut Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Jhon Rende Mangontan seusai pertemuan dengan pihak terkait di kantor dewan setempat, Makassar, Senin.
Dalam rapat kerja tersebut dihadiri Dinas Prasarana Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perhubungan, Balai Besar Jalan Nasinoal XIII Makassar, Bina Marga, Balai Pompengan serta Balai Cipta Karya, pihak terkait diminta segera melakukan inventarisasi serta kajian penyebab kejadiannya.
Namun demikian, kata dia, harus ada tahapan yang dilalui, apakah menilai kembali jembatan itu masuk layak atau tidak. Sebab, dari pertemuan itu pihaknya masih menunggu hasil inventarisasi dari instansi terkait.
"Seandainya dalam satu bulan ini sudah turun hasil rekomendasinya, maka balai, binamarga sudah siapkan anggaran untuk perbaikannya ini segera," tegasnya.
Selain itu, Komisi D juga menginstruksikan instansi beserta balai terkait melakukan pemeriksaan kondisi jembatan yang ada di sepenjang jalan nasional, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan seperti di Jembatan Bojo di Kabupaten Barru, termasuk adanya dugaan truk kelebihan muatan melintasi jalan diatas jembatan itu.
"Kita belum bisa mengambil satu kesimpulan karena masih dalam penyelidikan, apakah memang ini karena kelebihan muatan atau mungkin ada kesalahan lain," ungkapnya.
Sementara Kepala Balai Besar Jalan Nasinoal XIII Makassar, Miftachul Munir, usai pertemuan mengatakan kepada wartawan, mengenai perbaikan jembatan tersebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari tim.
Ia mengemukakan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan forensik dari tim Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), serta Pusjaka. Nantinya seperti apa hasilnya, termasuk masih menunggu rekomendasi juga rencana perbaikannya.
"Perbaikan kita tunggu rekomendasi dari tim tadi, apakah harus mengganti seluruhnya, girdernya, atau diperkuat saja. Kalau seluruhnya, sama saja kita bikin jembatan baru," papar dia.
Bila nanti semua rangkaian lantai jalan di atas jembatan itu diganti, tambah dia, maka semua komponen dilepas dulu, setelah itu diperbaiki girdernya (rangkaian penghubung) selanjutnya di cek, lalu dirangkai ulang.
"Dari Wika Beton juga hadir menyatakan kesediaan untuk memperbaiki, besok ada pembahasan di Jakarta, selanjutnya akan diputuskan langkah selanjutnya," kata dia.
Miftahul menambahkan, untuk jembatan Bojo, konstruksinya menggunakan konstruksi baja Australia, di bangun tahun 1994. Hanya saja untuk lantainya pernah direhabilitasi tahun 2013 menggunakan istilahnya dobel T, produksinya Wika Beton.
"Untuk jembatan Bojo kita cepat mendorong untuk supaya diperbaiki kembali," sebut Ketua Komisi D DPRD Sulsel, Jhon Rende Mangontan seusai pertemuan dengan pihak terkait di kantor dewan setempat, Makassar, Senin.
Dalam rapat kerja tersebut dihadiri Dinas Prasarana Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dinas Perhubungan, Balai Besar Jalan Nasinoal XIII Makassar, Bina Marga, Balai Pompengan serta Balai Cipta Karya, pihak terkait diminta segera melakukan inventarisasi serta kajian penyebab kejadiannya.
Namun demikian, kata dia, harus ada tahapan yang dilalui, apakah menilai kembali jembatan itu masuk layak atau tidak. Sebab, dari pertemuan itu pihaknya masih menunggu hasil inventarisasi dari instansi terkait.
"Seandainya dalam satu bulan ini sudah turun hasil rekomendasinya, maka balai, binamarga sudah siapkan anggaran untuk perbaikannya ini segera," tegasnya.
Selain itu, Komisi D juga menginstruksikan instansi beserta balai terkait melakukan pemeriksaan kondisi jembatan yang ada di sepenjang jalan nasional, agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan seperti di Jembatan Bojo di Kabupaten Barru, termasuk adanya dugaan truk kelebihan muatan melintasi jalan diatas jembatan itu.
"Kita belum bisa mengambil satu kesimpulan karena masih dalam penyelidikan, apakah memang ini karena kelebihan muatan atau mungkin ada kesalahan lain," ungkapnya.
Sementara Kepala Balai Besar Jalan Nasinoal XIII Makassar, Miftachul Munir, usai pertemuan mengatakan kepada wartawan, mengenai perbaikan jembatan tersebut pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dan rekomendasi dari tim.
Ia mengemukakan, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan forensik dari tim Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), serta Pusjaka. Nantinya seperti apa hasilnya, termasuk masih menunggu rekomendasi juga rencana perbaikannya.
"Perbaikan kita tunggu rekomendasi dari tim tadi, apakah harus mengganti seluruhnya, girdernya, atau diperkuat saja. Kalau seluruhnya, sama saja kita bikin jembatan baru," papar dia.
Bila nanti semua rangkaian lantai jalan di atas jembatan itu diganti, tambah dia, maka semua komponen dilepas dulu, setelah itu diperbaiki girdernya (rangkaian penghubung) selanjutnya di cek, lalu dirangkai ulang.
"Dari Wika Beton juga hadir menyatakan kesediaan untuk memperbaiki, besok ada pembahasan di Jakarta, selanjutnya akan diputuskan langkah selanjutnya," kata dia.
Miftahul menambahkan, untuk jembatan Bojo, konstruksinya menggunakan konstruksi baja Australia, di bangun tahun 1994. Hanya saja untuk lantainya pernah direhabilitasi tahun 2013 menggunakan istilahnya dobel T, produksinya Wika Beton.