Makassar (ANTARA) - Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) Makassar siap memproduksi disinfektan dalam jumlah banyak untuk disemprotkan diseluruh rumah ibadah di ibu kota provinsi ini.
"Yang terjadi sekarang ini adalah kelangkaan. Kami berharap kehadiran pemerintah di sini dalam melakukan pengawasan dan menjamin ketersediaan bahan bakunya," ujar Dekan Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia (FTI-UMI) Dr Ir Zakir Sabara HW, ST, MT, ASEAN Eng di Makassar, Selasa.
Ia mengatakan, pihaknya melalui jejaring perguruan tinggi siap membantu semaksimal mungkin dalam menangani penularan pandemi COVID-19 ini.
Hanya saja, kehadiran pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam melakukan pengawasan karena disinyalir adanya pihak-pihak yang ingin mengambil untung dalam pandemi ini.
Zakir menerangkan, ada banyak pihak-pihak yang ingin mengambil untung dalam pandemi ini dengan memborong bahan baku, seperti yang terjadi pada kasus masker di mana mulai mahasiswa, aparatur sipil negara (ASN), distributor alat kesehatan dan pengusaha eksportir juga memborong dan menimbun untuk dijual kembali dengan harga yang jauh lebih mahal.
"Kenapa saya katakan demikian, kita bisa mengambil contoh dari kasus masker. Sudah banyak yang diamankan polisi dari berbagai latar profesi, ada distributor alat kesehatan, pengusaha eksportir tidak sesuai bidangnya, ASN dan lainnya. Tujuannya apa, yah meraup untung. Tapi siapa yang dirugikan, jelas masyarakat," katanya.
Dia menyatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan beberapa perguruan tinggi lainnya dan semua ingin menjalankan fungsinya dalam pengabdian kepada masyarakat, tetapi terkendala pada bahan baku yang sulit didapatkan.
Menurut dia, pelibatan semua kampus dalam membuat disinfektan kemudian didistribusikan ke semua rumah ibadah tanpa terkecuali, baik masjid, gereja, vihara, klenteng dan lainnya akan terasa ringan.
"Jika pemerintah daerah sudah hadir dan menjamin bahan bakunya, kami siap membuatnya. Kami punya banyak mahasiswa tanggap bencana yang akan menjadi relawan dalam penyemprotan disinfektan. Saya bisa menjamin hanya beberapa hari, semua rumah ibadah bisa kita semprot dan berkelanjutan, asalkan baha bakunya ada," terangnya.
Dia mengaku beberapa langkah kecil dalam mencegah penularan virus Corona atau Covid-19 ini sudah dilakukan, salah satunya dengan memproduksi ribuan botol antiseptik hand sanitizer kemudian dibagikan secara gratis.
Bahkan saat pertandingan PSM Makassar melawan Barito Putera, pihaknya melalui mahasiswa menyemprotkan cairan hand sanitizer kepada ribuan penonton agar mereka terjaga dan aman dalam penularan tersebut.
Berita Terkait
GTPP Lutim terima bantuan masker dan hand sanitizer dari Indomaret
Sabtu, 31 Oktober 2020 11:43 Wib
Cara aman berwisata di era adaptasi kebiasaan baru
Jumat, 28 Agustus 2020 11:21 Wib
Pemerintah kucurkan Rp3,84 triliun untuk stimulus impor barang COVID-19
Jumat, 12 Juni 2020 21:06 Wib
BKPM: Sejumlah perusahaan kesehatan telah manfaatkan fasilitas percepatan perizinan
Sabtu, 28 Maret 2020 11:14 Wib
Satgas COVID-19 Universitas Hasanuddin sarankan penggunaan "hand sanitizer"
Kamis, 26 Maret 2020 18:52 Wib
ACT Sulsel siap membagi-bagikan 1.000 penyanitasi tangan di tempat umum
Rabu, 18 Maret 2020 19:16 Wib
Rutan Makassar racik sendiri hand sanitizer
Selasa, 17 Maret 2020 14:55 Wib
Sejumlah kampus di Makassar keluhkan kelangkaan bahan baku "hand sanitizer"
Selasa, 17 Maret 2020 13:46 Wib