Makassar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan ekspor perdana sebanyak satu kontainer dengan volume 18 ton serabut kelapa (coco fiber) dari Kendari New Port (KNP) di Sulawesi Tenggara ke Weifang, China.
"Ekspor perdana itu sudah dilakukan dalam pekan ini dalam era normal baru dan tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata Direktur Utama PT Pelindo IV, Prasetyadi di Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, kegiatan ekspor perdana di era normal baru itu berjalan dengan baik dan secara keseluruhan kegiatan operasional di Pelindo IV tetap berlangsung meski di tengah pandemi COVID-19.
Menurut dia, sejak resmi beroperasi pada akhir Maret 2019, KNP sudah siap melayani kegiatan ekspor. Karena itu, dia berharap dukungan dari pemerintah daerah untuk selalu memacu dan merangsang para pengusaha lokal agar secara berkesinambungan melakukan ekspor komoditas dari wilayah paling tenggara di Pulau Sulawesi ini.
Adapun komoditas yang diekspor secara bertahap yakni sebanyak 24 ton serabut kelapa dengan nilai sekitar Rp54 juta per kontainer. Di Negeri Tirai Bambu, serabut kelapa ini nantinya akan dijadikan bahan baku pembuatan jok mobil, spring bed dan lain sebagainya.
Sultra memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan dan bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun potensi tersebut harus dikelola dengan baik dan maksimal. Pemda setempat menargetkan produksi serabut kelapa nantinya bisa mencapai 3 juta ton per bulan.
Hal itu untuk mendukung dan memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor. Karena itu pimpinan daerah di 17 kabupaten dan kota di Sultra didorong untuk menggali potensi daerahnya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Kendari, Prayatno Ginting pada keterangan terpisah mengimbuhkan, selain Cocoa Butter, wilayah Sultra juga memiliki beberapa komoditas yang dapat dijadikan komoditas unggulan, misalnya kopra, kakao, beras, jambu mete, cengkeh, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.
Hanya saja, komoditas itu saat ini masih lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, hanya jambu mete yang diekspor ke negara Eropa dan Asia.
Berita Terkait
Mendag: Semua hewan potong harus bersertifikasi halal mulai Oktober 2024
Sabtu, 4 Mei 2024 11:11 Wib
PLN imbau masyarakat waspadai aksi penipuan mengatasnamakan PLN
Jumat, 3 Mei 2024 21:42 Wib
PJ Gubernur Sulbar: Kemendagri apresiasi upaya pengendalian inflasi
Jumat, 3 Mei 2024 21:22 Wib
Penutupan Bandara Samrat Manado diperpanjang hingga Sabtu Sore
Jumat, 3 Mei 2024 19:28 Wib
Menteri ATR AHY ingin jadikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Jumat, 3 Mei 2024 11:03 Wib
Pemkab Bulukumba usung potensi wisata ikut APPI 2024 Kemenparekraf
Jumat, 3 Mei 2024 6:57 Wib
DTPHP Sulbar lakukan Gerakan Percepatan Tanam Padi di Mamuju Tengah
Jumat, 3 Mei 2024 0:33 Wib
Ekspor Sulsel Maret 2024 capai Rp190 juta dolar AS, meningkat 40 persen
Kamis, 2 Mei 2024 20:43 Wib